Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten logam nasional mengebut ekspansi bisnisnya pada tahun ini, merespons harga komoditas dunia yang meningkat, sekaligus untuk memenuhi permintaan pasar yang terus tumbuh.
Berdasarkan rekapitulasi Bisnis.com, sedikitnya 8 emiten logam nasional menyebut akan memulai proyek ekspansinya. Beberapa dari perusahaan tersebut juga telah menempuh penambahan dana melalui rights issue, di mana dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi.
Dua emiten produsen emas yaitu PT J Resources Asia Pasifik Tbk. (PSAB) dan PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) kompak berencana menggelar penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) atau rights issue.
Dari aksi private placement, PSAB menaksir akan mengantongi dana segar hingga Rp534,49 miliar. “Dana ini akan kami gunakan untuk memperkuat struktur permodalam dan menambah saham beredar,” ungkap prospektus PSAB.
Adapun, dengan harga penutupan perdagangan Jumat (8/1) di level Rp3.520, MDKA akan meraup total Rp1,46 triliun dari private placement, dan Rp1,65 triliun dari Penawaran Umum Terbatas (PUT) II. Perusahaan Grup Saratoga tersebut membidik ekspansi bisnis induk dan anak usaha.
Analis Artha Sekuritas, Juan Harahap menjelaskan sebagai perusahaan tambang emas terbesar yang melantai di BEI, PT J Resources Asia Pasifik Tbk. berpeluang tumbuh dari potensi aksi merger dan akuisisi di tahun ini.
Baca Juga
Dari catatan Artha Sekuritas, industri pertambangan emas global sedang gencar melirik M&A sebagai opsi ekspansi bisnis. Pasalnya, cadangan emiten dengan PSAB tersebut terhadap sumber dayanya hanya 45%, di bawah rata-rata global yang sebesar 63%.
“Untuk meningkatkan cadangan PSAB, peluang kenaikan melalui eksplorasi cukup terbuka. Saat ini PSAB baru mengeksplorasi 17% dari total konsensi mereka. Peluang perluasan operasi sangat besar, di tengan permintaan emas global yang meningkat,” ungkap Juan.
Juan menyebut perekonomian global saat ini sangat mendukung industri emas. Salah satu pendorongnya adalah keputusan The Fed untuk lebih dovish sehingga investor mencari peluang dari instrument investasi berisiko rendah. Selain itu, kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi global, serta risiko geopolitik juga meningkatkan permintaan emas.
Pergerakan Saham YTD dan Rencana Ekspansi Emiten Tambang Logam
Emiten | YTD* (%) | Rencana Ekspansi 2019 |
ANTM | 33,99 | Pembangunan total 3 smelter yang seluruhnya rampung 2021 |
TINS | 76,82 | Sedang membangun smelter efisien dengan teknologi Fuming dan Ausmelt |
PSAB | 4,95 | Menghimpun dana melalui private placement untuk ekspansi |
INCO | 14,72 | Merampungkan skema divestasi, membentuk JV untuk pengelolaan tambang baru |
ZINC | 12,81 | Mulai operasikan pabrik flotasi kedua, dan masih penjajakan pembangunan smelter seng di Pangkalan Bun |
MDKA | 0,57 | Menghimpun dana dari PUT dan private placement untuk ekspansi |
*hingga penutupan perdagangan Jumat (8/1)