Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Tengah Menguat, Dolar AS Tertekan di Asia

Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Jumat (28/12/2018) di level Rp14.542 per dolar AS, menguat 21 poin atau 0,14% dari posisi Rp14.563 pada Kamis (27/12).
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Lembaran mata uang rupiah dan dolar AS diperlihatkan di salah satu jasa penukaran valuta asing di Jakarta, Senin (2/7/2018)./ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia mematok kurs tengah hari ini, Jumat (28/12/2018) di level Rp14.542 per dolar AS, menguat 21 poin atau 0,14% dari posisi Rp14.563 pada Kamis (27/12).

Kurs jual ditetapkan Rp14.615 per dolar AS, sedangkan kurs beli berada di Rp14.469 per dolar AS. Selisih antara kurs jual dan kurs beli adalah Rp146.

Sementara itu, berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau menguat 10 poin atau 0,07% ke level Rp14.551 per dolar AS pada pukul 10.58 WIB.

Nilai tukar rupiah sebelumnya dibuka menguat 0,05% atau 8 poin di level Rp14.553 per dolar AS, setelah pada perdagangan Kamis (27/12) rebound dan berakhir terapresiasi 16 poin atau 0,11% di level Rp14.561 per dolar AS.

Sepanjang perdagangan hari ini, rupiah bergerak di kisaran Rp14.539-Rp14.553 per dolar AS.

Nilai tukar hampir seluruh mata uang di Asia memang menguat terhadap dolar AS siang ini. Penguatannya dipimpin yen Jepang yang terapresiasi 0,42%, disusul baht Thailand dan rupee India yang masing-masing naik 0,39% dan 0,36%.

Sementara itu, indeks dolar AS, yang melacak pergerakan dolar AS terhadap sejumlah mata uang utama, terpantau melemah 0,096 poin atau 0,10% ke level 96,385 pada pukul 11.04 WIB.

Pergerakan indeks dolar sebelumnya dibuka dengan kenaikan 0,028 poin atau 0,03% di level 96,509, setelah pada perdagangan Kamis (27/12) ditutup melemah 0,59% atau 0,569 poin di posisi 96,481.

Dilansir dari Bloomberg, penguatan mata uang Asia didukung oleh pelemahan dolar AS dan rebound pada bursa saham AS yang membantu mengerek sentimen untuk aset berisiko.

“Kurs mata uang di Asia mungkin didorong aksi jual dolar AS oleh eksportir pada akhir bulan di sejumlah pasar,” kata Irene Cheung, seorang pakar strategi valas di ANZ.

Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat kembali berakhir di wilayah positif pada Kamis (27/12) meskipun sempat melemah sepanjang perdagangan ketika sentimen penghentian sebagian layanan pemerintah federal AS (partial government shutdown) terus membebani dolar AS.

Indeks Dow Jones Industrial Average ditutup menguat 260,37 poin atau 1,14% ke 23.138,82, sedangkan indeks S&P 500 menguat 21,13 poin atau 0,86% ke level 2.488,83 dan Nasdaq Composite menguat 25,14 poin atau 0,38% ke 6.579,49.

Penutupan sebagian kegiatan pemerintahan Amerika Serikat (government shutdown) kemungkinan akan berlanjut hingga 2019 setelah anggota parlemen dari partai Republik mengatakan tidak merencanakan pemungutan suara pekan ini.

Kurs Transaksi Bank Indonesia (Rupiah)               

28 Desember

14.542

27 Desember

14.563

26 Desember

14.602

21 Desember

14.480

20 Desember

14.499

SumberBank Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper