Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tahun Depan, Media Nusantara Citra (MNCN) Fokus Bisnis Konten

PT Media Nusantara Citra Tbk. membidik peluang dari kebutuhan konten pada layanan streaming digital. Perseroan menjajaki kerja sama dengan sejumlah platform seperti Netflix, Iflix, dan Hooq.
CEO PT Media Nusantara Citra Tbk David Fernando Audy (kedua kiri) bersama CFO Faisal Dharma Setiawan (kiri) berbincang dengan Direktur Utama PT MNC Sky Vision Tbk. Hari Susanto (kedua kanan) dan Direktur Keuangan Herman Kusno (kanan) seusai RUPS di Jakarta, Selasa (26/6/2018)./JIBI-Abdullah Azzam
CEO PT Media Nusantara Citra Tbk David Fernando Audy (kedua kiri) bersama CFO Faisal Dharma Setiawan (kiri) berbincang dengan Direktur Utama PT MNC Sky Vision Tbk. Hari Susanto (kedua kanan) dan Direktur Keuangan Herman Kusno (kanan) seusai RUPS di Jakarta, Selasa (26/6/2018)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – PT Media Nusantara Citra Tbk. membidik peluang dari kebutuhan konten pada layanan streaming digital. Perseroan menjajaki kerja sama dengan sejumlah platform seperti Netflix, Iflix, dan Hooq.

Direktur Utama MNC David Fernando Audy menyampaikan,  perkembangan internet mendorong pertumbuhan platform penayangan video. Belasan platform yang beroperasi di Indonesia tersebut membutuhkan konten lokal.

“Kami melihat itu sebagai kesempatan. Selain monetisasi content library kami, kami ingin produksi konten untuk pihak ketiga di luar MNC. Perusahaan sudah membaca prospek ini sehingga kami sudah investasi besar pada 2016. Sekarang kapasitas kami sudah siap,” ungkap David di Jakarta, Kamis (20/12/2018).

David menyampaikan emiten dengan sandi MNCN tersebut masih melangsungkan pembicaraan dengan beberapa penyedia platform untuk memproduksi original content. Perusahaan-perusahaan tersebut biasanya merekrut pihak luar untuk memproduksi kontennya.

Menurutnya, potensi pendapatan dari platform penyedia layanan streaming tersebut cukup besar mengingat mereka membutuhkan konten lokal.

“Perusahaan seperti Netflix, Iflix, dan Hooq itu untuk sukses di negara manapun itu kuncinya adalah konten lokal. Film-film Hollywood tidak selalu sesuai dengan selera Indonesia. Kalau program drama, masyarakat Indonesia lebih gemar menonton acara lokal yang menggunakan bahasa Indonesia dan memiliki korelasi dengan budaya Indonesia,” ungkap David.

Stasiun televisi milik taipan Hary Tanoesoedibjo tersebut belum dapat memprediksi berapa banyak volume konten yang diproduksi pada tahun depan. Namun, perseroan membidik kontribusi pendapatan 5% dalam beberapa tahun ke depan dari bisnis konten.

Sementara itu, pada tahun depan perseroan membidik kenaikan pendapatan 5%—10%, dengan mengandalkan iklan dari perusahaan-perusahaan FMCG yang pada umumnya marak mengeluarkan produk baru saat masa Pilpres.

Menurut David, pemilihan legislatif tidak otomatis menaikkan volume iklan di stasiun TV. Saat ini, peserta caleg lebih melirik platform digital untuk memasang publikasi.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper