Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Ambil Posisi Jelang Rapat Bank Sentral, Bursa Jepang Merosot

Bursa saham Jepang merosot pada perdagangan hari ini, Selasa (18/12/2018), mengekor penurunan tajam bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) saat investor berupaya mengambil posisi menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve AS dan Bank of Japan pekan ini.
Bursa saham Jepang/web
Bursa saham Jepang/web

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Jepang merosot pada perdagangan hari ini, Selasa (18/12/2018), mengekor penurunan tajam bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) saat investor berupaya mengambil posisi menjelang pertemuan kebijakan Federal Reserve AS dan Bank of Japan pekan ini.

Indeks Topix ditutup merosot 1,99% atau 31,69 poin di level 1.562,51, setelah mampu mengakhiri sesi perdagangan sebelumnya, Senin (17/12) di zona hijau dengan kenaikan 0,13% atau 2,04 poin di posisi 1.594,20. Topix mulai terpeleset ketika dibuka melorot 1,16% di level 1.594,20 pagi tadi.

Berdasarkan data Bloomberg, dari 2109 saham pada indeks Topix, 131 saham di antaranya menguat, 1.963 saham melemah, dan 15 saham stagnan.

Saham Sony Corp. dan Recruit Holdings Co. Ltd. yang masing-masing turun 4,40% dan 6,84% menjadi penekan utama atas pelemahan Topix pada perdagangan hari ini.

Sejalan dengan Topix, indeks Nikkei 225 berakhir di zona merah dengan merosot 1,82% atau 391,43 poin di level 21.115,45, setelah mampu berakhir naik 0,62% atau 132,05 poin di posisi 21.506,88 pada perdagangan Senin (17/12).

Dari 225 saham yang diperdagangkan pada indeks Nikkei, 24 saham menguat, 198 saham melemah, dan 3 saham stagnan. Saham Fast Retailing Co. Ltd. (-1,61%), SoftBank Group Corp. (-3,29%), dan Recruit Holdings Co. Ltd. (-6,84%) menjadi penekan utamanya.

Di sisi lain, nilai tukar yen terpantau lanjut menguat 0,19 poin atau 0,17% ke level 112,64 yen per dolar AS pada pukul 13.58 WIB, setelah mampu berakhir terapresiasi 0,49% atau 0,55 poin di posisi 112,83 pada Senin (17/12).

Pada perdagangan Senin (17/12), indeks S&P 500 ditutup di level terendahnya dalam 14 bulan, sedangkan Indeks Russell 2000 yang berisikan perusahaan-perusahaan berukuran lebih kecil memasuki kondisi pasar bearish.

Sementara itu, saham perawatan kesehatan dan asuransi merosot menyusul laporan perlambatan yang tajam dalam bisnis pada hari Senin (17/12), sehingga menambah tanda-tanda pertumbuhan ekonomi AS bergerak moderat.

“Angka manufaktur memburuk lebih dari yang diharapkan, sehingga menandakan sentimen bisnis yang menurun,” kata Toshihiko Matsuno, yang bekerja dalam riset investasi dan layanan di SMBC Nikko Securities Inc., Tokyo.

“Pasar memperkirakan laju penaikan suku bunga yang lebih lambat oleh The Fed tahun depan dengan latar belakang dari perlambatan ekonomi.”

The Fed diantisipasi akan mengumumkan kenaikan suku bunga pada Rabu (19/12) waktu setempat, dan investor akan mengamati yang pernyataan yang menyertainya demi mendapatkan petunjuk rencananya untuk 2019. Sementara itu, bank sentral Jepang (BOJ) diperkirakan akan mempertahankan kebijakannya dalam pertemuan 19-20 Desember.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper