Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sawit Sumbermas Bidik Sejumlah Pasar Ekspor Baru Tahun Depan 

SMSS akan menambah sejumlah pasar ekspor baru guna meningkatkan kinerja keuangan dan operasional perseroan yang diprediksi menurun.
Chief Executive Officer Sawit Sumbermas Sarana Vallauthan Subraminam/Bisnis-Riendy Astria
Chief Executive Officer Sawit Sumbermas Sarana Vallauthan Subraminam/Bisnis-Riendy Astria

Bisnis.com, PANGKALAN BUN -- Emiten perkebunan sawit PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. akan menggenjot ekspor CPO pada tahun depan.

SMSS akan menambah sejumlah pasar ekspor baru guna meningkatkan kinerja keuangan dan operasional perseroan yang diprediksi menurun.

Chief Executive Officer Sawit Sumbermas Sarana Vallauthan Subraminam mengatakan pada kuartal I/2019 perseroan akan mulai melakukan roadshow ke sejumlah negara untuk mencari pasar ekspor baru.

Negara yang dituju antara lain Laos, Kamboja, Nepal, Burma, Uzbekistan, dan Bulgaria.

"Tim kami akan berangkat awal tahun depan ke sejumlah negara. Di Asean banyak, di negara lain juga potensinya cukup besar. Meski mungkin kebutuhan mereka tidak besar, tapi kan mereka butuh dan belum tersentuh," katanya, Kamis (13/12/2018).

Diperkirakan pada kuartal II/2019, emiten dengan kode saham SSMS itu sudah memiliki pasar ekspor baru.

Menurutnya, dalam 2 bulan terakhir, kontribusi ekspor perseroan mencapai 70% dari total keseluruhan. Hal tersebut dilakukan karena melemahnya permintaan domestik akibat turunnya harga CPO dan menguatnya dolar Amerika Serikat sehingga perseroan memilih menggencarkan ekspor. 

Tahun lalu kontribusi pasar ekspor mencapai 52%. Hingga saat ini, perseroan mengekspor CPO ke China dan India.

Vallauthan memperkirakan, meningkatnya kontribusi ekspor bisa mengerek kinerja perseroan tahun depan yang diprediksi lebih rendah dibandingkan dengan tahun ini.

Di sisi lain, pendapatan SSMS per September 2018 mencapai Rp2,97 triliun. Nilai itu meningkat 24,87% yoy dari sebelumnya Rp2,38 triliun.

Namun demikian, kenaikan beban umum dan administrasi, beban keuangan, dan pajak penghasilan badan membuat laba bersih perseroan terpangkas.

Per September 2018, laba bersih SSMS turun 41,52% yoy menuju Rp363,40 miliar dari sebelumnya Rp616,36 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper