Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reli Bursa Asia Memudar, IHSG Pertahankan Penguatan Sesi I

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (4/12/2018), meskipun di tengah pelemahan bursa regional.
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/10/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay
Seorang pria melintasi layar elektronik pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (19/10/2018)./ANTARA-Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Selasa (4/12/2018), meskipun di tengah pelemahan bursa regional.

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,26% atau 16,08 poin ke level 6.134,40 pada akhir sesi I, setelah dibuka di zona hijau dengan penguatan 0,01% atau 0,31 poin ke level 6.118,63.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.118,63 – 6.149,23. Adapun pada perdagangan Senin (3/12), IHSG ditutup menguat 1,03% atau 62,20 poin ke level 6.118,32.

Sebanyak 182 saham menguat, 185 saham melemah, dan 251 saham stagnan dari 618 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia siang ini.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. (TLKM) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) yang masing-masing menguat 1,35% dan 5% menjadi penopang utama terhadap penguatan IHSG pada akhir sesi I.

Lima dari sembilan sektor bergerak di zona hijau, dipimpin oleh sektor infrastruktur yang menguat 1,07%, disusul sektor industri dasar yang menguat 0,98%.

Di sisi lain, empat sektor melemah dan menahan pergerakan positif IHSG lebih lanjut, didorong sektor pertanian yang melemah 0,68%.

IHSG menguat di saat mayoritas indeks lain di Asia melemah di tengah meningkatnya keraguan mengenai apakah China dan Amerika Serikat akan mampu menyelesaikan perbedaan perdagangan dalam waktu 90 hari.

Di Asia Tenggara, indeks FTSE Straits Times Singapura melemah 1,07%, indeks indeks FTSE Malay KLCI turun 0,42%, indeks SE Thailand stagnan, sedangkan indeks PSEi Filipina menguat 1,81%.

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang masing-masing melemah 1,93% dan 1086, sedangkan indeks Kospi Korea Selatan turun 1,15%. Adapun indeks Hang Seng dan Shanghai Composite melemah masing-masing 0,65% dan 0,09%.

Dalam pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di sela-sela perhelatan KTT G20 akhir pekan kemarin, Presiden AS Donald Trump sepakat untuk menunda kenaikan tarif selama tiga bulan atau 90 hari sebagai imbalan atas lebih banyak pembelian barang-barang asal AS.

Penghentian sementara dalam perang perdagangan antara dua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia tersebut, telah memicu rally global di pasar ekuitas pada perdagangan Senin (3/12/2018), dengan mendorong indeks dunia MSCI all country world naik 1,3%.

“Secara keseluruhan berita perdagangan semalam mungkin (telah) memberi pasar lebih banyak pertanyaan daripada jawaban, bisakah AS dan China benar-benar menyelesaikan perbedaan mereka dalam 90 hari?” terang Analis National Australia Bank dalam risetnya, seperti dilansir Reuters.'

“Tampaknya akan diperlukan lebih banyak perincian dan tanda-tanda kemajuan jika awal gencatan senjata perdagangan akan dipertahankan.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper