Bisnis.com, JAKARTA - PT MNC Asset Management kembali merevisi target dana kelolaan atau asset under management (AUM). Kali ini, perseroan menurunkan target dana kelolaan dengan alasan pasar yang tidak mendukung.
Awal tahun ini, perusahaan tersebut menargetkan AUM senilai Rp7,5 triliun sampai Rp8 triliun. Kemudian, pada Februari lalu target tersebut dinaikkan menjadi Rp10 triliun. Namun saat ini, target itu diturunkan menjadi Rp8 triliun.
"Kami memang sempat merevisi menjadi Rp10 triliun. Tapi karena kondisi market seperti ini kami kembali menurunkan target di angka Rp8 triliun," kata Direktur Utama PT MNC Asset Management Frery Kojongian di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu(29/8/2018).
Dia menambahkan, industri reksa dana terdampak pelemahan pasar modal terutama indeks harga saham gabungan (IHSG). Hal inilah yang menyebabkan optimisme perseroan memudar. Padahal pada awal tahun, dana yang dihimpun MNC Asset Management meningkat.
Pada dua bulan pertama tahun ini, total AUM tercatat senilai Rp7 triliun, naik sebesar 18,64% dibandingkan total dana kelolaan per akhir tahun lalu yang senilai Rp5,9 triliun.
Namun saat ini, dari data yang dirilis perseroan, dana kelolaan MNC Asset Management tinggal Rp6,5 triliun. "Market memang kurang mendukung industri sehingga kami menurunkan target."
Sebagai upaya untuk kembali mengerek dana kelolaan, perusahaan tersebut berencana untuk menghadirkan produk baru. Namun untuk sisa tahun ini produk yang akan digenjot adalah reksa dana terproteksi.
"Untuk produk baru ada, tapi reksa dana terproteksi ada beberapa. Untuk produk lain masih belum," ujarnya.