Bisnis.com, JAKARTA -- Lembaga pemeringkat internasional, Moody's, mengubah outlook PT Soechi Lines Tbk. dan Soechi Capital dari stabil menjadi negatif.
Moody's juga menetapkan Corporate Family Rating (CFR) menjadi B1 dan peringkat yang sama juga untuk notes senior tanpa jaminan senilai US$200 juta yang diterbitkan oleh Soechi Capital Ltd., yang jatuh tempo pada 2023. Soechi Capital merupakan anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Soechi.
"Penurunan outlook menjadi negatif mencerminkan metrik kredit Soechi yang lemah, sebagai akibat dari strategi agresifnya pertumbuhan utang, dari apa yang telah diantisipasi sebelumnya," tulis Vice President sekaligus Senior Credit Officer Moody's Brian Grieser dalam keterangan resmi, Jumat (10/8/2018).
Moody's menyatakan emiten perkapalan itu meningkatkan utang dari US$49 juta menjadi US$296 juta pada semester I/2018, sehingga mendorong utang per EBITDA menjadi 5,5 kali pada 12 bulan berikutnya.
Utang itu terutama digunakan untuk membiayai akuisisi kapal induk gas sangat besar (Very Large Gas Carrier/VLGC) pertamanya dan mengonversi salah satu kapal tanker Aframax miliknya menjadi Floating Storage and Offloading Vessel (FSO).
Lembaga pemeringkat tersebut mengharapkan penghasilan dua transaksi ini bisa menaikkan EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) pada paruh kedua 2018 dan pada 2019, yang seharusnya memungkinkan Soechi mengurangi utang/EBITDA menjadi antara 4,5x dan 5x pada 2019.
Meski FSO dan VLGC telah memiliki kontrak jangka panjang sehingga berpotensi meningkatkan profil bisnis perusahaan, biaya awal investasi Soechi meningkat.
"Outlook negatif juga menggabungkan pandangan Moody's bahwa manajemen mungkin mengambil pendekatan yang lebih agresif terhadap pertumbuhan, yang akan memiliki dampak permanen pada kualitas kredit jangka panjang perusahaan," tambah Grieser.
Kendati strategi pertumbuhan Soechi menekan rating, Moody's mengakui bahwa bisnis pelayaran perseroan terus berjalan sesuai harapan.
Moody pun menilai, marjin EBITDA emiten bersandi saham SOCI ini tetap stabil dan di atas 40%, perpanjangan kontrak time charter terjadi secara tepat waktu dan di harga yang bersaing, serta hubungan dengan PT Pertamina (Persero) akan mendukung peluang bisnis dan pertumbuhan yang ada.
Dalam laporan keuangan SOCI, pendapatan bersih yang dibukukan pada semester I/2018 senilai US$59,04 juta, turun 9,1% dari posisi US$64,97 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Seiring menurunnya pendapatan SOCI, maka laba yang dicatatkan pun tertekan. Hingga Juni 2018, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$4,05 juta, anjlok 63% dari posisi US$11,01 juta pada Juni 2017.