Bisnis.com, JAKARTA -- PT Panin Sekuritas Tbk. tengah mempersiapkan dua perusahaan di sektor jasa kesehatan untuk mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia.
Kedua perusahaan ini bergerak di subsektor yang berbeda, yakni satu perusahaan menjalankan bisnis manufaktur pengobatan atau farmasi sedangkan satu lainnya bergerak di distribusi alat kesehatan.
"Kemungkinan akan realisasi pada awal tahun depan, karena kalau menggunakan buku Juni 2018 saja paling cepat prosesnya September 2018," kata Direktur Panin Sekuritas Prama Nugraha di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (1/8/2018).
Dia menambahkan kedua perusahaan tersebut masih belum melakukan pengajuan Initial Public Offering (IPO) ke pasar modal. Saat ini, Panin Sekuritas masih melakukan komunikasi terkait target dana dan jumlah saham yang akan dilepas.
Yang pasti, lanjut Prama, dana tersebut akan digunakan untuk ekspansi bisnis sejalan dengan besarnya permintaan masyarakat terhadap layanan kesehatan.
"Sektor medis akhir-akhir ini memang banyak yang mencari dana di pasar modal, karena memang kebutuhan untuk ekspansi sangat besar seiring kesadaran akan kesehatan yang meningkat," terangnya.
Kedua perusahaan dipastikan perusahaan dalam negeri dan murni dimiliki oleh Warga Negara Indonesia (WNI).
Belakangan, perusahaan di sektor medis yang go public memang cukup tinggi. Tahun ini, tercatat ada dua perusahaan pengelola rumah sakit yang resmi melantai di bursa, yakni PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) dan PT Royal Prima Tbk. (PRIM).
Bahkan, dalam pipeline bursa masih ada perusahaan sektor farmasi dan kecantikan yang siap untuk IPO, yaitu PT Cottonindo Ariesta. Selain itu, ada pula perusahaan dari sektor kesehatan yang telah mengikuti kelas pelatihan IPO.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI IGN Nyoman Yetna mengungkapkan hingga saat ini ada sekitar 16 perusahaan dari berbagai sektor dalam pipeline IPO BEI.
"Masih itu jumlahnya dan semua sesuai jadwal [listing]," tukasnya.