Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA SEMESTER I/2018: Laba Bersih Arwana Citramulia (ARNA) Naik 13%

Emiten produsen keramik PT Arwana Citramulia Tbk. mencatatkan kinerja positif selama paruh pertama tahun ini. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp69,62 miliar selama JanuariJuni 2018.
CEO PT Arwana Citramulia Tbk Tandean Rustandy (tengah) beserta jajaran direksi menyayikan bersama lagu Rumah Kita gubahan God Bless dalam perayaan ulang tahun ke-25 PT Arwana Citramulia Tbk di Jakarta, Kamis (22/2/2018) malam./JIBI-Felix Jody Kinarwan
CEO PT Arwana Citramulia Tbk Tandean Rustandy (tengah) beserta jajaran direksi menyayikan bersama lagu Rumah Kita gubahan God Bless dalam perayaan ulang tahun ke-25 PT Arwana Citramulia Tbk di Jakarta, Kamis (22/2/2018) malam./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen keramik PT Arwana Citramulia Tbk. mencatatkan kinerja positif selama paruh pertama tahun ini. Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp69,62 miliar selama Januari—Juni 2018.

Nilai tersebut meningkat 13,11% dibandingkan dengan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk selama semester I/2017 yang sebesar Rp61,54 miliar. Selama periode tersebut, penjualan bersih perseroan naik signifikan.

Berdasarkan lapaoran keuangan yang dipublikasikan perusahaan, emiten dengan kode saham ARNA tersebut membukukan penjualan neto sebesar Rp923,52 miliar, meningkat 13,32% dibandingkan dengan semester I/2017 yag sebesar Rp814,98 miliar.

Adapun, Arwana Citramulia membidik pertumbuhan laba usaha pada tahun ini dapat mencapai Rp219,17 miliar, mengandalkan upaya efisiensi biaya produksi sekaligus ekspansi kapasitas produksi keramik.

Target pertumbuhan tersebut meningkat 19,9% dibandingkan dengan laba usaha perseroan pada 2017 yang sebesar Rp183,20 miliar. Pada tahun lalu, perseroan meningkatkan kinerja melalui efisiensi pabrik sehingga mampu menghemat hingga Rp4,85 miliar per bulannya.

Chief Financial Officer (CFO) Arwana Citramulia Rudy Sujanto dalam paparan publik belum lama ini mengungkapkan, pada tahun lalu penjualan bersih emiten tersebut berhasil meningkat hingga 14,6% di tengah perlemahan belanja masyarakat.

“Kami menekankan proses produksi clean manufacturing sehingga akan efisien, sehingga mampu mendorong kenaikan laba bersih. Nilai penjualan juga meningkat karena ada katalisator berupa harga jual rata-rata yang tumbuh 2,8%,” ungkap Rudy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper