Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Mantap Menguat

Harga batu bara mampu terus menguat pada akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut, Selasa (26/6/2018).

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara mampu terus menguat pada akhir perdagangan hari ketiga berturut-turut, Selasa (26/6/2018).

Pada perdagangan Selasa, harga batu bara untuk kontrak Juli 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup menguat 0,31% atau 0,30 poin di posisi US$95,60/metrik ton.

Pada sesi perdagangan sebelumnya, Senin (25/6/2018), harga batu bara kontrak Juli 2018 berakhir menguat 1,22% atau 1,15 poin di US$95,30.

Sepanjang periode 18-25 Juni, jumlah cadangan batu bara di gudang pembangkit listrik thermal (TPP) Ukraina turun 3,9% atau 60.700 ton menjadi 1.489.200 ton, menurut Kementerian Energi dan Industri Batu Bara Ukraina, dilaporkan Kantor Berita Ukraina.

Seperti dilansir Bloomberg, adapun cadangan batu bara antrasit di gudang TPP menyusut sebesar 3% atau 12.200 ton menjadi 399.100 ton, dan cadangan batu bara gas turun 4,3% atau 48.400 ton menjadi 1.090.200 ton.

Sejalan dengan batu hitam, harga minyak mentah menguat menyusul laporan industri yang dikabarkan menunjukkan penurunan terbesar dalam cadangan minyak mentah AS sejak September 2016.

Harga minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Agustus diperdagangkan pada US$70,68 per barel pada pukul 16.59 waktu AS. setelah ditutup melonjak 3,60% di US$70,53 per barel di New York Mercantile Exchange pada perdagangan Selasa (26/6).

Minyak Brent berjangka untuk kontrak Agustus naik US$1,58 dan berakhir di posisi US$76,31 per barel di bursa ICE Futures Europe yang berbasis di London.

WTI menguat setelah American Petroleum Institute melaporkan stok minyak mentah AS turun 9,23 juta barel pekan lalu. Angka ini akan menjadi penurunan terbesar sejak September 2016 jika Energy Information Administration menegaskan dalam laporannya hari Rabu.

Sementara itu, pemadaman di kilang di Kanada, dikombinasikan dengan ketegangan di Libya dan tekanan AS pada sekutu untuk memangkas Iran pada bulan November mendorong harga lebih tinggi selama sesi perdagangan Selasa.

"Itu tentu berita yang sangat bullish," kata James Williams dari WTRG Economics, seperti dikutip Bloomberg.

Di sisi lain, Arab Saudi dikatakan berencana untuk memompa minyak mentah dalam rekor tertingginya pada bulan Juli, menyebabkan harga turun sesaat.

"Bahkan jika Arab Saudi sedang meningkat, ada cukup kekhawatiran di pasar tentang penghentian produksi, apakah itu di Kanada, Libya, yang menahan harga," kata Rob Haworth di US Wealth Management AS di Seattle.

"Ini adalah pasar yang masih memiliki bias bullish,” lanjutnya.

Di Libya, pasukan yang setia kepada Khalifa Haftar, seorang komandan di kawasan timur negara, menyerahkan pelabuhan dengan kapasitas ekspor gabungan 800.000 barel per hari kepada National Oil Corp. di Benghazi, sebuah kota di timur.

Pergerakan harga batu bara kontrak Juli 2018 di bursa Rotterdam

Tanggal                                    

US$/MT

26 Juni

95,60

(+0,31%)

25 Juni

95,30          

(+1,22%)

22 Juni

94,15

(+0,16%)

21 Juni

94,00

(-2,19%)

20 Juni

96,10

(-1,94%)

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper