Bisnis.com, JAKARTA – Emiten kertas milik Grup Sinarmas, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk. memperbesar lini produksi kertas cokelat untuk kebutuhan kemasan atau packaging. Langkah tersebut ditempuh perseroan melalui konversi mesin.
Direktur dan Corporate Secretary Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Arman Sutedja mengungkapkan, pada tahun ini perseroan akan kembali melakukan konversi tiga mesin dari sebelumnya memproduksi kertas putih menjadi kertas cokelat.
“Pada tahun lalu kami sudah mengonversi satu mesin dari 13 mesin yang kami miliki untuk memproduksi kertas coklat. Industri packaging ini bertumbuh arena banyak e-commerce. Bisnisnya akan naik terus,” ungkap Arman di Jakarta, Rabu (27/6/2018).
Arman mengungkapkan, perseroan akan membidik bisnis kemasan baik dari segmen industrial wide maupun industrial ground. Dengan mengonversi satu mesin pada tahun lalu, volume produksi dan penjualan segmen kertas emiten dengan kode saham TKIM tersebut memang turun, tetapi volume produksi dan penjualan segmen industrial paper & packaging mengalami kenaikan.
Berdasarkan data perseroan, pada tahun lalu TKIM memproduksi 768.000 ton kertas atau turun 5,18% dibandingan tahun 2016. Produksi kertas stationery dan kertas industri & kemasan masing-masing naik 3,4% dan 52,94% menjadi 213.000 ton dan 104.000 ton.
Pada 2017 volume penjualan segmen paper pun tergerys 4,36% menjadi hanya 766.000 ton, sedangkan penjualan kertas stationery dan kertas industri & kemasan masing-masing naik 6,7% dan 45,16% menjadi 209.000 ton dan 74.000 ton.
Perseroan menganggarkan belanja modal sebesar US$70 juta yang akan digunakan untuk melakukan modifikasi pada mesin.
Arman menjelaskan dengan mengonversi mesin produksi kertas menjadi mesin produksi kertas khusus kemasan, perseroan dapat meningkatkan marjin keuntungan yang lebih baik. Adapun, secara rata-rata, margin penjualan seluruh lini berada pada kisaran 28%.
“Pabrik Tjiwi Kimia tidak memproduksi pulp. Pulp itu harus kami beli baik dari Indah Kiat maupun dari produsen lain. Untuk itu, kami harus bisa masuk pada produk yang memiliki value added tinggi,” jelas Arman.
Sementara itu, Grup Sinarmas melalui PT OKI Pulp and Paper baru saja merampungkan pabrik kertas termutakhirnya yang berada di Ogan Komering Ilir, Sumatra Selatan. Pada kuartal I/2018, pabrik tersebut memproduksi 550.000 ton kertas, dan ditargetkan mencapai 2,5 juta ton hingga akhir tahun. Produk kertas pabrik tersebut akan mulai dikomersilkan pada Juli 2018.