Bisnis.com, JAKARTA – Emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk, membukukan laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$73,4 juta selama periode Januari—Maret 2018.
Capaian laba bersih tersebut tergerus 31,85% dibandingkan laba bersih yang berhasil dibukukan perseroan pada periode yang sama tahun lalu (yoy) yaitu US$107,7 juta.
Dalam laporan keuangan audited yang dipublikasikan perseroan pada Senin (25/6/2018), emiten dengan kode saham TPIA tersebut mengungkapkan bahwa pendapatan selama kuartal I/2018 mencapai US$695,27 juta, meningkat 9,8% dibandingkan dengan kuartal I/2017.
Pada kuartal I/2018, beberapa beban keuangan perseroan mengalami kenaikan seperti beban keuangan yang mencapai US$14,37 juta, meningkat 45,4% dibandingkan dengan beban kuartal I/2017. Selain itu, beban dari kurs mata uang asing pun mencapai US$2,99 juta setelah pada kuartal I/2017 sempat positif US$1,87 juta.
Dari sisi aset, jumlah aset total perseroan selama kuartal I/2018 tercatat sebesar US$2,97 miliar atau turun tipis 0,7% dibandingkan dengan kuartal I/2017 yang sebesar US$2,98 miliar.
Adapun, Chandra Asri Petrochemical membukukan laba bersih sebesar US$319,15 juta sepanjang 2017, naik 6,3% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$300,12 juta. Perseroan menyebut capaian laba bersih setelah pajak tersebut merupakan rekor kinerja finansial perseroan, yang disumbangkan volume produksi yang lebih tinggi sekaligus margin sehat yang terus berlanjut.
Perusahaan yang 41,51% sahamnya dikuasai PT Barito Pacific Tbk. tersebut pada tahun 2017 mengantongi pendapatan US$2,42 miliar, naik 25,2% dibandingkan dengan capaian pada tahun sebelumnya yang sebesar US$1,93 miliar.