Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Backlog Penjualan Summarecon Agung (SMRA) Capai Rp5 Triliun

Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. masih mengantongi backlog atau invesntaris properti yang belum diserahkan kepada konsumen senilai lebih dari Rp5 triliun yang akan menjadi bagian pendapatan dalam 2 hingga 3 tahun ke depan.
Summarecon/Istimewa
Summarecon/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. masih mengantongi backlog atau invesntaris properti yang belum diserahkan kepada konsumen senilai lebih dari Rp5 triliun yang akan menjadi bagian pendapatan dalam 2 hingga 3 tahun ke depan.

Jemmy Kusnadi, Sekretaris Perusahaan Summarecon Agung, mengatakan bahwa backlog tersebut tersebar di berbagai proyek perseroan, yakni di Serpong, Bekasi, Bandung, Kelapa Gading, dan Karawang. Perseroan banyak memasarkan unit properti dengan harga di bawah Rp2 miliar.

Perseroan berkomitmen untuk memastikan setiap proyek yang dipasarkan perseroan dapat sampai ke tangan konsumen tepat waktu. Selain itu, perseroan juga menyiapkan berbagai strategi untuk memastikan proye-proyek yang telah diluncurkan perseroan dapat terserap oleh pasar seoptimal mungkin.

Backlog kami saat ini ada di atas Rp5 triliun,” katanya belum lama ini.

Adrianto Adhi, Direktur Utama Summarecon Agung, mengatakan bahwa strategi perseroan untuk memastikan terserapnya produk perseroan yakni menyesuaikan diri dengan tren pasar. Saat ini, permintaan terbesar masih berasal dari kalangan pengguna akhir, sehingga perseroan banyak menjual unit harga di bawah Rp2 miliar.

Selain itu, perseroan juga memudahkan skema pembayaran, di antaranya cicilan uang muka hingga 18 kali. Perseroan juga mulai memasuki pasar baru di Sulawesi, yakni Makassar.

Meskipun backlog masih cukup tinggi, emiten dengan kode saham SMRA ini akan tetap konsisten meluncurkan proyek baru, menyesuaikan dengan permintaan pasar. Perseroan menargetkan nilai pemasaran tahun ini akan mencapai Rp4 triliun, walaupun hingga Mei lalu baru terealisasi Rp1 triliun.

Strategi penjualan perseroan masih lebih banyak menyar pembeli perseorangan atau ritel. Perseroan belum memiliki rencana penjualan porsi besar atau bulk sales, yang mana bagi sebagian pengembang lain sudah menjadi stretegi utama untuk memacu penjualan di tengah ketatnya kompetisi saat ini.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper