Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memproyeksi pembahasan terkait rencana penjualan saham PT Delta Djakarta Tbk. dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah DKI Jakarta akan dilakukan setelah Idulfitri.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menyampaikan telah mengirimkan surat resmi kepada Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta terkait rencana penjualan saham milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di Delta Djakarta (Delta/DLTA). Dia memperkirakan DPRD memerlukan waktu hingga setelah Lebaran tahun ini untuk memproses permohonan pembahasan izin penjualan Delta.
Kendati demikian, Sandiaga tidak menjelaskan secara terperinci tepatnya jadwal pembahasan dengan DPRD ini akan dilakukan.
"Kami menunggu, surat sudah kami layangkan ke DPRD. Pembahasannya dengan DPRD mungkin setelah Lebaran," ujarnya, Selasa (5/6/2018).
Menurut Sandiaga, rencana penjualan Delta telah masuk ke dalam babak baru. Saat ini, Pemprov DKI sedang mencari penasihat keuangan yang akan membantu proses penjualan saham.
Sebelumnya, Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio mengungkapkan telah bertemu dengan Sandiaga untuk membahas berbagai proyek di ibu kota, salah satunya terkait rencana penjualan saham Delta.
"Kami bicara beberapa proyek. Tetapi, soal Delta cuma mengingatkan [kembali], kan sudah diumumkan. Dia bilang jadi dan akan ikuti prosedur," tuturnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Tito menyatakan bila Pemprov DKI telah mengumumkan tentang niatan tersebut maka harus bertanggung jawab kepada pasar untuk menepati janji ini. Namun, BEI mengapresiasi langkah Pemprov DKI terkait transparansi penjualan Delta.
Dia menambahkan Pemprov DKI sedang mempertimbangkan nilai saham yang pas untuk menjual porsi sahamnya di Delta ke pasar.
"Kalau diam-diam [dijual] boleh tidak? Ini sudah bagus transparansinya. Saya mengingatkan transparansinya tolong dijaga dan dilanjutkan [prosesnya]," lanjut Tito.
Seperti diketahui, Pemprov DKI telah membuat pernyataan resmi terkait rencana penjualan porsi saham miliknya di Delta. Adapun nilai penjualan saham tersebut ditaksi dapat mencapai Rp1 triliun.
Pemprov DKI mengklaim dana hasil penjualan saham tersebut akan berguna untuk menyukseskan berbagai proyek pembangunan yang dapat langsung dirasakan oleh masyarakat.