Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi masih rawan koreksi pada perdagangan Senin (4/6/2018).
IHSG ditutup melemah 0,46% atau 27,47 poin di level 5.983,59, setelah dibuka dengan penguatan 0,44% atau 26,21 poin di level 6.037,26, pada Kamis (31/5). Berdasarkan data Bloomberg, enam dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dengan tekanan terbesar dari sektor infrastruktur yang melemah 1,27%, disusul sektor aneka industri yang tercatat melemah 1,07%.
Adapun tiga sektor lainnya menguat dan menahan pelemahan IHSG lebih lanjut, dipimpin oleh sektor industri dasar yang menguat 1,46%.
Analis Artha Sekuritas Frederik Rasali mengungkapkan penurunan IHSG pada akhir perdagangan pekan lalu disebabkan antisipasi investor terhadap singkatnya hari perdagangan pada minggu terakhir Mei 2018, sekaligus rebalancing MSCI yang berdampak pada penurunan porsi saham big caps.
"IHSG diprediksi melemah karena MSCI baru akan berdampak pada perdagangan Senin 4 Juni. Selain itu, kurangnya stimulasi dalam negeri juga turut menekan laju IHSG," ungkap Frederik melalui riset.
Frederik memprediksi IHSG Senin (4/6/2018) bergerak pada rentang 5.905 hingga 6.074. Beberapa saham yang direkomendasikan yaitu BSDE, GGRM, BBTN, BBNI, PWON, ADRO, ICBP, dan LPPF.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama mengungkapkan berdasarkan indikator harian, MACD telah berhasil membentuk golden cross di area negatif. Sementara itu, stochastic dan RSI terlihat sudah berada di area netral.
"Adapun indeks masih berpotensi menuju ke area level resisten selama pergerakannya masih bertahan di atas garis MA 20. Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 5.927,25-5.870,92. Sementara itu, resisten pertama maupun kedua memiliki range 6.047,46 hingga 6.111,34," ungkap Nafan.
Beberapa saham yang dia rekomendasikan yaitu ASII, BBRI, BMRI, BRPT, DOID, dan SMGR.
Vice President Research PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengungkapkan mengawali bulan baru pada semester pertama tahun ini, IHSG akan bergerak terkonsolidasi. Sentimen yang memengaruhi yaitu rilis data inflasi dan cadangan devisa yang diprediksi akan stabil.
"Pergerakan IHSG dalam jangka panjang masih akan berada dalam kondisi uptrend. Hal ini perlu dipahami investor sebagai acuan berinvestasi. Pada Senin 4 Juni IHSG berpotensi melaju naik," ungkap William.
Dia memprediksi IHSG bergerak pada rentang 5 845-6.071 dengan beberapa saham yang dapat direkomendasikan yaitu BBNI, SRIL, SMRA, ICBP, MYOR, TLKM, BBNI, BJTM, dan KLBF.