Bisnis.com, JAKARTA— PT Totalindo Eka Persada Tbk. akan melakukan pemecahan nilai nominal saham atau stock split untuk meningkatkan likuditas saham perseroan.
Head of Corporate Secretary Division Totalindo Eka Persada Novita Frestiani mengatakan perseroan telah mendapatkan izin dalam rapat umum pemegang saham luar biasar (RUPSLB) untuk menggelar aksi korporasi tersebut. Rencananya, emiten berkode saham TOPS itu akan melakukan stock split dengan rasio 1:5.
“Stock split dilakukan untuk meningkatkan likuiditas di pasar modal. Supaya [harga saham] juga lebih terjangkau untuk investor ritel,” jelasnya di Jakarta, Kamis (24/5/2018).
RUPSLB menyetujui pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:5 dari semula Rp100 per saham menjadi Rp20 per saham. Selain itu, disetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan terkait dengan stock split sehingga modal dasar perseroan berjumlah Rp2 triliun terbagi atas 100 miliar saham yang masing-masing bernilai Rp20.
Adapun, modal dasar tersebut telah ditempatkan dan disetor penuh sebesar 33% atau 33,33 miliar saham dengan nilai nominal Rp666,60 juta.
Sebagai catatan, TOPS melantai di Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran umum perdana saham Rp310 pada 16 Juni 2017. Namun, harga terus merangkak naik setelah melakukan pencatatan perdana saham.
Berdasarkan data Bloomberg, harga saham TOPS ditutup mendarat di level Rp3.970 pada penutupan perdagangan, Rabu (24/5). Sepanjang periode berjalan tahun ini, pergerakan harga tercatat tumbuh 11,17%.
Apabila mengacu pada level harga pada penutupan perdagangan kemarin, maka harga saham TOPS setelah stock split akan menjadi Rp794 per saham.