Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan memastikan masih akan menerbitkan SUN dalam denominasi valuta asing dengan mata uang yen yakni Samurai Bond meski gejolak global yang terjadi.
Direktur SUN Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan Loto Srinaita Ginting mengatakan, sesuai dengan rencana pemerintah masih akan merilis sebelum semester II/2018.
Namun, hingga saat ini dirinya belum bisa menggambarkan lebih jauh terkait target dan kepastian waktunya.
"Penerbitan Samurai masih sesuai rencana yakni semester I ini, memang proses seperti itu pasar samurai perlu waktu. Nanti, kalau sudah selesai pricing baru dirilis," katanya, Rabu (23/5/2018).
Pada sisi lain, Loto menilai sesuai dengan pengalaman menarik utang valas dengan mata uang yen sejauh ini dipastikan aman. Hal ini meski ada volatilitas pasar keuangan global yang terjadi.
Loto mengklaim dampak pada Samurai Bond biasanya relatif minimal. Hal ini juga jika dibandingkan dengan Amerika Serikat dan Eropa karena memang umumnya dipegang hold anti maturity.
"Jadi kalo untuk global bond, dolar dan euro tradingnya cukup aktif sehingga kalo ada volatiliitas relatif cukup berdampak tidak seperti yen," ujarnya.
Sementara itu, tahun ini pemerintah menargetkan dana valas mencapai US$10,5 miliar hingga US$10,8 miliar. Sampai saat ini, total utang yang dapat ditarik mencapai 65%.