Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Siwani Makmur (SIMA) Masuk Bisnis Pengolahan Limbah

Emiten produsen fleksibel plastik PT Siwani Makmur Tbk. masih mengkaji peluang pergeseran bisnis perseroan ke sektor properti dan pertambangan. Perseroan menargetkan dapat merealisasikan kedua bisnis tersebut pada akhir tahun.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen fleksibel plastik PT Siwani Makmur Tbk. masih mengkaji peluang pergeseran bisnis perseroan ke sektor properti dan pertambangan. Perseroan menargetkan dapat merealisasikan kedua bisnis tersebut pada akhir tahun.

Bisnis mencatat perseroan telah berencana menjajaki kedua sektor tersebut sejak pertengahan tahun lalu, setelah emiten dengan kode SIMA tersebut memutuskan menyetop produksi percetakan dan pembuatan kemasan fleksibel.

Simultan dengan proses pengkajian kedua sektor tersebut, pada awal tahun ini Siwani Makmur mendapatkan kontrak baru untuk bisnis perawatan (maintenance) dari perusahaan pengelolaan limbah, yaitu PT De Petroleum International.

“Pada tahun ini perseroan menjalin kembali kerja sama dengan De Petroleum International dalam kegiatan service & maintenance peralatan. Nilai kontrak kerjanya sebesar Rp3 miliar untuk jangka waktu 1 tahun,” ungkap Manajemen melalui keterangan resmi, Selasa (22/5).

Adapun, pada kuartal I/2018 perseroan membukukan pendapatan Rp743,06 juta, tergerus 37% dibandingkan dengan pendapatan perseroan pada kuartal I/2017 (yoy) yang mencapai Rp1,18 miliar.

Pada periode tersebut, perseroan membukukan kerugian sebesar Rp1,79 juta, jauh mengecil dibandingkan dengan kerugian yang diderita perseroan pada kuartal I/2017 yang mencapai Rp291,89 miliar.

Sebagaimana diketahui, bisnis utama Siwani Makmur adalah pembuatan kemasan fleksibel. Namun, kegiatan usaha perusahaan terganggu karena mesin produksi terkena banjir pada 2015. Selain itu, banjir juga merusak bahan baku produksi dan menghambat jalur distribusi. Perusahaan terakhir kali berproduksi pada Juni 2015.

Belum lama ini, perseroan menyebut tengah menjajaki kerja sama dengan sejumlah pengembang apartemen untuk mulai masuk ke sektor properti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper