Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ekadharma International (EKAD) Bidik Pertumbuhan Laba 6,7%

Emiten produsen perekat tape paper PT Ekadharma International menargetkan laba bersih perseroan tahun ini dapat mencapai Rp80 miliar. Nilai tersebut meningkat 6,7% dibandingkan capaian perseroan pada 2017 yang sebesar Rp75 miliar.
PT Ekadharma International Tbk/ekadharma
PT Ekadharma International Tbk/ekadharma

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen perekat tape paper PT Ekadharma International menargetkan laba bersih perseroan tahun ini dapat mencapai Rp80 miliar. Nilai tersebut meningkat 6,7% dibandingkan dengan capaian perseroan pada 2017 yang sebesar Rp75 miliar.

Direktur Utama Ekadharma International Judi Widjaja Leonardi mengungkapkan bahwa kenaikan laba bersih tersebut didorong oleh kenaikan permintaan pasar dan penguatan jaringan distribusi perusahaan ke beberapa kota di Tanah Air.

“Tahun ini total penambahan pusat distribusi kami 5 unit, di antaranya di Banda Aceh, Purwokerto, dan Tangerang Selatan. Selain itu perusahaan sedang menjajaki diversifikasi produk yang terkait dengan bisnis kami,” ungkap Judi dalam paparan publik di Jakarta, Kamis (17/5/2018).

Judi mengungkapkan industri optimistis dengan pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini sehingga permintaan perekat akan tetap tumbuh. Untuk 2018, perseroan mematok target optimistis penjualan sebesar Rp730 miliar, atau meningkat 13,5% dibandingkan capaian perseroan pada 2017.

Kendati optimistis target penjualan dapat terlampaui, emiten dengan kode saham EKAD tersebut menilai kenaikanm harga minyak dunia yang terus terjadi dapat menekan margin perseroan. Perseroan memprediksi harga bahan baku dpaat menyentuh level tertingginya pada kuartal III/2018.

“Kenaikan harga minyak menjadi tantangan pada bottomline perusahaan. Kondisi ini sudah berlangsung sejak kuartal III/2017 dan kami mengkhawatirkan penguatan yang terus terjadi sampai memasuki kuartal III/2018 ini. Upperline kami terus naik, tapi ada tantangan pada bottomline,” ungkap Judi.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan perseroan, penjualan pada kuartal I/2018 mencapai Rp193,31 miliar atau meningkat 28,92% dibandingkan kuartal I/2017 (yoy). Kendati demikian, beban pokok penjualan pada periode tersebut meningkat 42% karena kenaikan harga bahan baku.

Hal tersebut membuat laba bersih perseroan tergerus 9,03% pada kuartal I/2018 (yoy) menjadi Rp23,15 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dara Aziliya
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper