Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perkebunan kelapa sawit PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. memprediksi permintaan minya sawit mentah (crude palm oil/CPO) perseroan dapat meningkat sebesar 10% selama Ramadan tahun ini.
Direktur Utama Austindo Nusantara Jaya, Istini T. Siddharta mengungkapkan, secara silus tahunan permintaan minyak sawit memang terkerek saat Ramadan, karena kebutuhan rumah tangga yang juga meningkat.
“Biasanya sekitr 10% [kenaikannya], karena permintaan pasar, dari refinery. Sebagian besar penjualan ANJT memang ke pasar domestik. Porsi ekspor kami hanya 20% dari total penjualan perseroan,” ungkap Istini di Jakarta, Senin (14/5).
Istini mengungkapkan perseroan memasarkan 80% produksi CPO di pasar lokal, dan belum berminat meningkatkan porsi ekspor. Menurutnya, perseroan akan melihat insentif harga yang lebih baik antara pasar lokal dan domestik untuk memasarkan produk CPO.
Selama kuartal I/2018, emiten dengan kode saham ANJT tersebut memproduksi 50.246 ton CPO dari 730.356 ton tandan buah segar (TBS). Pada periode tersebut, area tanam perseroan adalah 51.400 hektare dengan area tanma menghasilkan sebesar 39.900 ton.
Sepanjang tahun ini, perseroan menargetkan produksi CPO sebanyak 219.000 ton, naik tipis 4% dari produksi 2017 yang sebesar 210.248 ton. Berdasarkan catatan perusahaan, harga CPO sepanjang tahun berjalan terus menunjukkan pelemahan.
Adapun, dari 20% porsi penjualan perseroan yang diekspor, Istini menyampaikan seluruh CPO ANJT dikapalkan ke India. Merespons kunjungan Presiden China Xi Jinping yang menyebut akan meningkatkan impor CPO dari China, perseroan belum melihat adanya kesempatan untuk mengekspor produksi ke China.