Bisnis.com, JAKARTA – Manajemen PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mengapresiasi langkah pemerintah untuk memangkas durasi libur bersama dari sebelumnya total 11 hari menjadi saat ini hanya 7 hari. Keputusan ini dinilai dapat menghindari tekanan pada bursa saham domestik.
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Tito Sulistio menyampaikan ke depannya, pemerintah diharapkan dapat menentukan libur bersama pada Lebaran lebih terencana sehingga investor lebih dapat memprediksi situasi pasar.
“Persoalannya itu dua hal. Pertama, jangan terlalu panjang, kedua jangan mendadak, kalau bisa jauh-jauh hari karena investor itu punya plan. Waktu yang sesuai kalau bisa satu tahun sebelumnya sudah ditentukan [jadwal libur bersama Lebaran]. Di Amerika Serikat itu dua tahun sebelumnya, sudah ditentukan,” ungkap Tito di Jakarta, Senin (7/5).
Terkait hari kerja Bursa Efek, Tito mengungkapkan perdagangan akan kembali buka pada 20 Juni 2018. Untuk tanggal 11—12 Juni, Tito menyebut akan menunggu keputusan Bank Indonesia terkait apakah otoritas moneter tersebut akan membuka sistem kliring BI.
“Kalau kliring BI buka, kami akan mengajukan pada OJK [Otoritas Jasa Keuangan] untuk buka juga [aktivitas perdagangan saham],” ungkap Tito.