Bisnis.com, JAKARTA - Emiten komoditas kelapa sawit yakni PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk. menargetkan pertumbuhan laba bersih pada tahun ini minimal 15%. Angka tersebut lebih kecil dibandingkan realisasi pertumbuhan laba pada tahun lalu.
Sepanjang tahun lalu, SSMS berhasil meningkatkan laba sebesar 33,7% menjadi Rp787,1 miliar. Peningkatan laba ini sebagian besar didorong oleh kenaikan penjualan sebesar 19% menjadi Rp3,24 triliun.
"Kalau kondisi cuaca dan pasar kondusif kemungkinan kami bisa lebih positif [pertumbuhan laba]. Tapi perkiraan dasarnya 15%," kata Chief Financial Officer PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk., Nicholas Justin Whittle di Jakarta, Kamis (26/4/2018).
Emiten dengan kode SSMS tersebut optimistis mampu mengulang kesuksesan pada tahun lalu, terutama dengan semakin meningkatnya porsi ekspor. Adapun destinasi utama ekspor SSMS adalah India dan China. India menjadi destinasi terbesar yakni 75% dari total ekspor perseroan.
Dari sisi penjualan, pada tahun lalu porsi untuk pasar ekspor mencapai 58% dan pasar domestik 42%. Angka ekspor ini naik jika dibandingkan pada tahun sebelumnya yang hanya sebesar 30%. "Kami sangat kuat dari sisi operasional. Itu dilihat dari kenaikan laba bersih tahun lalu dan capaian produksi pada kuartal I/2018," ujarnya.
Sepanjang kuartal I/2018, SSMS telah memproduksi sebanyak 348.149 ton tandan buah segar (TBS). Angka ini meningkat 20% dibandingkan peridoe yang sama tahun lalu. Adapun produksi minyak sawit mentah (CPO) dan minyak inti sawit juga membukukan kenaikan masing-masing 23% dan 27%.
Hanya saja, Nicholas belum bersedia untuk menjelaskan total pendapatan dan keuntungan yang berhasil ditorehkan perseroan selama kurun waktu tiga bulan pertama tahun ini. "Kami belum bisa bicara angka karena masih dalam penyusunan laporan keuangan."
Perseroan optimistis dapat meningkatkan produksi ke depannya karena profil kematangan perkebunan SSMS masih muda di mana usia pohon rata-rata 8,6 tahun. Menurutnya, peningkatan produksi SSMS akan berkontribusi pada pasokan global minyak sawit berkelanjutan.
Tahun lalu, SSMS meraih penjualan senilai Rp3,24 triliun, naik 19,12% dari tahun sebelumnya yakni Rp2,72 triliun. Sementara itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 37,61% dari Rp591,66 miliar menjadi Rp787,09 miliar.
Liabilitas SSMS pada 2017 naik menjadi Rp5,57 triliun dari sebelumnya Rp3,71 triliun. Namun, liabilitas jangka pendek menurun menuju Rp1,12 triliun dari 2016 sebesar Rp1,31 triliun.
Ekuitas perseroan meningkat menjadi Rp4,05 triliun dari sebelumnya Rp3,45 triliun. Total aset SSMS pun naik menuju Rp9,62 triliun pada 2017 dibandingkan Rp7,16 triliun pada 2016.