Bisnis.com, JAKARTA—Emiten pembangkit listrik PT Cikarang Listrindo Tbk. (POWR) mengantongi pendapatan senilai US$141,23 juta pada kuartal I/2018, naik 1,89% year-on-year (yoy) dari sebelumnya US$138,59 juta.
Dalam keterbukaan informasi, Selasa (24/4/2018), manajemen POWR menyebutkan pendapatan perusahaan pada kuartal I/2018 mencapai US$141,23 juta, naik tipis dari sebelumnya US$138,59 juta. Dalam rupiah, penjualan neto itu setara dengan Rp1,94 triliun dibandingkan kuartal I/2017 sebesar Rp1,88 triliun.
“Nilai tukar rupiah per 31 Maret 2018 ialah US$1 = Rp13.756, sedangkan per kuartal I/2017 sebesar Rp13.548,” papar manajemen.
Penjualan neto dari kawasan industri pada Januari—Maret 2018 berkontribusi US$103,98 juta. Adapun, penjualan kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sejumlah US$37,24 juta.
Kendati penjualan meningkat, beban pokok mengalami penurunan. Per Maret 2018 beban pokok penjualan tercatat sebesar US$89,32 juta, terkoreksi dari kuartal I/2017 senilai US$92,19 juta.
Laba kotor meningkat menjadi US$51,90 juta dari sebelumnya US$46,41 juta. Namun, laba periode berjalan turun menjadi US$22,91 juta pada kuartal I/2018 dibandingkan US$27,49 juta pada kuartal I/2017.
Sementara itu, kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi per Maret 2018 sejumlah US$13,12 juta, turun dari sebelumnya US$33,98 juta. Posisi kas dan setara kas pada akhir periode juga merosot menuju US$200,51 juta dari kuartal I/2017 senilai US$234,24 juta.
Liabilitas POWR pada kuartal I/2018 mencapai US$665,95 juta, turun dari sebelumnya US$683,26 juta. Liabilitas jangka pendek juga berkurang menjadi US$58,96 juta dibandingkan US$76,94 juta pada kuartal I/2017.
Ekuitas perusahaan meningkat menjadi US$663,07 juta dari sebelumnya US$640,17 juta. Total aset POWR naik menjadi US$1,33 miliar dari kuartal I/2017 sebesar US$1,32 miliar.