Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen furnitur PT Chitose Internasional Tbk. menargetkan pertumbuhan penjualan tahun ini sebesar 3,5%, dengan mengandalkan belanja pemerintah dan memperkuat distribusi ke wilayah Indonesia bagian timur dan Indonesia bagian barat.
Berdasarkan data yang dihimpun perseroan, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018, pemerintah menaikkan anggaran pendidikan sebesar Rp3,2 triliun menjadi Rp444,1 triliun. Dari dana tersebut, pemerintah menargetkan dapat melakukan pembangunan dan rehabilitasi 61.200 ruang kelas. Selain itu, pemerintah juga menganggarkan dana kesehatan sebesar Rp111 triliun.
Direktur Chitose International Timatius J. Paulus mengungkapkan anggaran belanja tersebut dapat menjadi peluang bagi perseroan untuk menangap peluangd ari kebutuhan pemerintah.
“Alokasi kesehatan dan pendidian yang meningkat ini merupakan market yang kami incar. Selain itu, jumlah angkatan kerja yang makin tinggi merupakan potensi untuk dapat membeli produk furnitur baru,” ungkap Timatius di Jakarta, Senin (23/4).
Sebagai catatan, partisipasi perushaana pada kontrak-kontrak pemerintah menyumbang hingga 25% pada total pendapatan perseroan pada tahun lalu. Selebihnya, pendapatan perseroan disumbangkan oleh keterlibatan pada proyek swasta dan distribusi melalui showroom.
Untuk dapat menyasar pasar Indonesia bagian timur, perseroan tahun lalu telah membangun pusat distribusi baru di Surabaya. Selain itu, perusahaan telah membentuk entitas anak yaitu PT Tritirta Inti Mandiri untuk menjadi distributor pada wilayah Sumatera bagian selatan.
Baca Juga
Direktur Keuangan Chitose Internasional Fadjar Swatyas mengungkapkan pada tahun ini perseroan menargetkan penjualan produk ke Indonesia Timur dapat meningkat sebesar 10%. Menurutnya, pasar Indonesia bagian Timur sangat potensial untuk digarap.
“Pasar Indonesia bagian timur ini sedang bagus, terutama di Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Daerah-daerah itu merupakan daerah wisata, yang penjualan kita ke sana bisa meningkat,” ungkap Fadjar.