Bisnis.com, JAKARTA–Emiten pertambangan PT Adaro Energy Tbk. (ADRO) membagikan dividen final US$250 juta atau 51,73% dari total laba bersih perseroan pada 2017 senilai US$483,29 juta.
Presiden Direktur & Chief Executive Officer Adaro Energy Garibaldi Thohir mengatakan, berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahun pembukuan 2017, disepakati pembagian dividen senilai US$250 juta. Dalam rupiah, jumlahnya berkisar Rp3,42 triliun dengan perhitungan nilai tukar US$1 = Rp13.700.
Pembagian dividen US$250 juta setara dengan 51,73% dari total laba bersih 2017. Sisa laba bersih sejumlah US$233,29 juta dialokasikan sebagai laba ditahan.
"Jumlah dividen tunai final US$250 juta mencakup dividen interim sebesar US$100 juta yang telah dibayarkan pada 12 Januari 2018," paparnya setelah RUPS, Senin (23/4/2018).
Pria yang akrab disapa Boy ini menjelaskan, pembagian dividen yang besar disebabkan kinerja ADRO yang luar biasa pada 2017. Di samping itu, perusahaan berkeinginan membuat senang para pemegang saham.
Pada 2017 perusahaan memperoleh pendapatan senilai US$3,26 miliar pada 2017, atau sekitar Rp44,05 triliun. Perhitungan nilai tukar ialah Rp13.513,35 = US$1. Pendapatan meningkat 29,36% year on year (yoy) dari 2016 sebesar US$2,52 miliar.
Sementara itu, laba bersih perusahaan melonjak 44,43% yoy menjadi US$483,29 juta dari sebelumnya US$334,62 juta. Pencapaian laba tahun berjalan yang dapat distribusikan kepada pemilik entitas induk itu setara dengan Rp6,53 triliun.
Sebelumnya dalam RUPS kinerja tahun buku 2016, perseroan membagikan dividen sebesar US$101,08 juta. Nilai itu setara dengan 30% dari total perolehan laba bersih.