Bisnis.com, JAKARTA—Emiten properti PT Ciputra Development Tbk. mengaku tidak begitu khawatir dengan dampak momentum Pilkada serentak terhadap penjualan properti pada tahun ini.
Harun Hajadi, Direktur Ciputra Development, mengatakan bahwa perseroan berpandangan faktor pilkada tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap penjualan properti. Oleh karena itu, emiten dengan kode saham CTRA ini tidak memasukan faktor tersebut ke dalam pertimbangan penetapan target tahun ini.
Hal ini berbeda dibandingkan dengan keyakinan banyak pihak yang menilai kalangan investor properti cenderung akan bersikap menunggu selama momen Pilkada berlangsung sehingga berimbas pada sepinya penjualan properti.
Meski begitu, CTRA juga tidak berpandangan kinerja properti tahun ini akan sangat luar biasa. Harun mengatakan, perseroan yakin kinerja tahun ini akan lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu, tetapi peningkatan penjualan relatif terbatas.
Menurutnya, faktor yang masih akan menghambat penjualan properti bukan lah Pilkada, melainkan masih terbatasnya belanja konsumsi dari daerah-daerah penghasil komoditas sebab bisnis komoditas baru saja memasuki tahap pemulihan.
“Memang sudah ada recovery di komoditas, tetapi masih butuh waktu lagi bagi pengusaha yang berhubungan dengan komoditas itu untuk lunasi utangnya. Dia baru bisa mulai bayar sekarang utang-utangnya sehingga belum mulai memikirkan untuk beli properti,” katanya, Senin (23/4/2018).
Baca Juga
Ciputra merupakan pengembang dengan portofolio produk yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, sehingga sangat terpapar pada gejolak-gejolak yang terjadi di daerah. Namun, Harun berpandangan, saat ini mayoritas daerah sudah memiliki peraturan daerah yang menjamin iklim investasi yang sehat meskipun terjadi pergantian tampuk kepemimpinan.
Dengan demikian, industri properti di daerah tidak akan banyak terganggu dan masyarakat juga dapat lebih percaya diri untuk tetap membeli properti.
“Menurut kami Pilkada itu sudah biasa, tidak ada pengaruh bagi properti. Apa yang ditakutkan? Ribut-ribut Pilkada tidak ada, biasa saja. Faktor keamanan? Tidak juga. Ketidakpastian? Tidak juga, karena banyak daerah sudah ada perda yang bagus,” katanya.
Tahun ini, CTRA menargetkan marketing sales tumbuh sekitar 5% dibandingkan capaian tahun lalu Rp7,6 triliun. CTRA tidak mengubah target tersebut meskipun di awal tahun ini capaian marketing sales cukup menggembirakan, yakni Rp1,6 triliun, tumbuh 33% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu Rp1,2 triliun.