Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pengembang kawasan industri PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk. telah membukukan penjualan lahan industri seluas 4,3 hektare dengan nilai sekitar Rp125 miliar pada kuartal I/2018.
Sandy Budiman, Head of Investor Relation Bekasi Fajar Industrial Estate, mengatakan bahwa realisasi penjualan 4,3 hektare tersebut merupakan hasil penjualan kepada sejumlah perusahaan yang berbeda.
“Jadi terdiri dari 3 [perusahaan], yaitu 2 perusahaan manufaktur lokal dan 1 project pemerintah,” katanya melalui pesan elektronik, Kamis (5/4/2018).
Sejauh ini, perseroan masih bernegosiasi dengan sejumlah calon pembeli lainnya. Namun, dirinya masih enggan mengungkapkan identitas calon pelanggan yang tengah bernegosiasi.
Adapun, pada tahun ini emiten dengan kode saham BEST ini menargetkan penjualan lahan industri antara 35 hektare hingga 45 hektare dengan nilai marketing sales Rp1 triliun.
Tahun lalu, perseroan berhasil menjual lahan industri 42 hektare, lebih tinggi dari target awal 30 hektare hingga 40 hektare. Nilai marketing sales tahun lalu pun sekitar Rp1 triliun juga.
Baca Juga
Perseroan memutuskan menaikkan rentang target luasan pada tahun ini karena percaya permintaan terhadap kawasan industri akan lebih baik tahun ini. Pada awal tahun ini, perseroan mengaku sudah mengantongi pernyataan minat atau inquiries baru seluas 76,5 ha.
Sandy mengatakan, perseroan optismistis terhadap masa depan bisnis kawasan industri. Apalagi, kawasan industri perseroan yakni MM2100 di Cibitung, Bekasi, Jawa Barat, memiliki lokasi yang strategis dengan akses langsung pada sejumlah proyek infrastruktur strategis.