Bisnis.com, JAKARTA - PT PP Presisi Tbk. telah mendapatkan kontrak baru senilai Rp2 triliun lebih hingga berakhirnya kuartal I/2018. Mayoriotas kontrak baru itu berasal bisnis di sektor pengangkutan batu bara.
Direktur Utama PT PP Presisi Tbk. Iswanto Amperawan menjelaskan, kontrak itu berasal dari dua perusahaan batu bara yakni PT Barasentosa Lestari dan PT Tri Aryani yang masing-masing senilai Rp1 triliun.
Emiten berkode saham PPRE tersebut sebenarnya juga mengantongi kontrak baru lain, yakni proyek konstruksi Simpang Susun Serang-Panimbang, tetapi nilainya cukup kecil yakni sekitar Rp150 miliar.
"Kontrak baru kami yang besar memang dari hauling batu bara. Kontrak hauling ini memang menjadi salah satu langkah bagi kami untuk masuk ke sektor tambang," katanya usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan di Jakarta, Kamis (5/4/2018).
Tahun ini, perseroan memasang target total nilai kontrak Rp16,5 triliun. Jumlah itu berasal dari carry over kontrak 2017 senilai Rp9 triliun dan target nilai kontrak baru senilai Rp7,5 triliun. Target kontrak baru itu meningkat 27% dibandingkan dengan pencapaian 2017 senilai Rp5,9 triliun.
Dia menjelaskan, bisnis sektor batu bara untuk saat ini sangat menjanjikan, di tengah bangkitnya harga komoditas tersebut. Saat ini, menurutnya, banyak kontraktor kecil yang masih kesulitan untuk bangkit karena belum mendapatkan fasilitas pendanaan dari perbankan.
Baca Juga
Celah itulah yang dimanfaatkan oleh perusahaan pelat merah ini untuk memperbesar lini bisnis di sektor batu bara. Bahkan, PPRE juga telah mengajukan permintaan kepada Kementerian BUMN untuk bersinergi dengan perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor penambangan batu bara.
"Memang ada BUMN yang bergerak di bidang batu bara, permintaan kerjasama sudah kami sampaikan ke Kementerian BUMN dan masih menunggu hasilnya," imbuhnya.
Direktur Keuangan PT PP Presisi Tbk. Benny Pidakso menambahkan, perseroan akan fokus menjalankan bisnis pengangkutan batu bara jalur darat dengan menambah jumlah armada. Saat ini armada yang dimiliki PPRE mencapai 1.200 unit dump truck.
Jumlah armada tersebut akan terus ditambah oleh perseroan. Dari nilai belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp1,6 triliun, 70% akan digunakan untuk investasi termasuk peralatan dan lahan.
"Armada tentu akan terus kami tambah. Nilai untuk pembelian alat bisa sampai Rp1 triliun lebih termasuk armada," ujarnya.