Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pariwisata PT Panorama Sentrawisata Tbk. berhasil mencatatkan peningkatan penjualan bruto sebesar 9,37% pada 2017 menjadi Rp5,19 triliun dibandingkan dengan Rp4,75 triliun pada 2016.
Meski begitu, pendapatan usaha perseroan sedikit turun dari Rp2,13 triliun pada 2016 menjadi Rp2 triliun pada 2017, atau turun 5,95%. Namun, dan laba kotor masih tumbuh sebesar 14% dari Rp441 miliar menjadi Rp502 miliar.
Pariwisata Indonesia sendiri terus mengalami pertumbuhan yang signifikan dengan mencatatkan peningkatan kedatangan wisman sebesar 25,68% pada tahun 2017 berdasarkan data Kemenpar.
Pada tahun 2017 Indonesia masuk ke dalam daftar top 20 Fastest Growing Travel Destination menurut United Nations World Tourism Organization (UNWTO). Perseroan turut menikmati industri pariwisata Indonesia yang tengah berkembang.
Pada tahun 2017, perseroan berhasil mencatat laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk senilai Rp4,35 miliar, berbalik dibandingkan tahun 2016 yang tercatat rugi Rp16,6 miliar.
Perbaikan laba ini didukung oleh peningkatan kinerja entitas anak dan penurunan beban bunga perseroan.
Baca Juga
“Tahun 2017 merupakan tahun yang penting bagi perseroan karena berhasil melakukan beberapa inovasi dan pengembangan dalam kelima pillar bisnisnya,” ungkap Budi Tirtawisata, Direktur Utama Panorama Sentrawisata dalam siaran pers, Selasa (3/4/2018).
“Pada tahun yang sama perseroan juga bersinergi dengan strategic partner untuk mendukung perkembangan perseroan menjadi pemain regional dan global kedepannya,” lanjutnya.
Selama tahun 2017 pillar inbound perseroan berhasil membawa kedatangan lebih dari 165 ribu wisman dengan pasar utama dari Eropa disusul Asia Selatan dan ASEAN.
Pada tahun 2017 pillar inbound juga berhasil mengembangkan pasar regional dan memperluas jaringan operasional di ASEAN, dengan mengakuisisi sebuah perusahaan di Singapura.
ASEAN sendiri merupakan destinasi dengan tingkat kunjungan tertinggi kedua setelah Eropa dengan jumlah wisman 125 juta orang pada tahun 2017 lalu. Hal yang cukup menjadi tantangan di Tanah Air pada akhir 2017 adalah erupsi Gunung Agung yang ikut menekan performa pilar inbound.
Pasar untuk wisatawan nusantara juga mengalami pertumbuhan yang baik sepanjang tahun 2017. Hal ini didukung oleh bonus demografi, dimana adanya peningkatan usia produktif dan pertumbuhan kelas menengah, pergeseran pada pola konsumsi masyarakat yang kini menjadikan traveling menjadi sebuah gaya hidup.
Di awal 2017 perseroan bersinergi dengan JTB Corporation, sebuah perusahaan travel terkemuka di Jepang dan di Asia Pasifik, untuk melayani pasar Indonesia dengan lebih baik.
Sinergi antara dua permain pariwisata yang kuat melebur di pilar usaha Travel & Leisure, sebagai PT Panorama JTB Tours Indonesia, diyakini akan memberikan dampak pertumbuhan yang signifikan pada tahun-tahun mendatang.
Kontribusi positif juga datang dari Pilar Media, yang sepanjang tahun 2017 telah sukses melaksanakan 13 pameran di Indonesia, dua terbesar antara lain Maritime Expo dan Indonesia Comic Con.
Perseroan optimis untuk terus aktif mengembangkan sektor MICE (Meeting, Incentive, Conference & Exhibition) melalui event yang bersifat B2B maupun B2C.
Selama tahun 2017 perseroan terus melakukan berbagai inovasi dan digitalisasi di lini operasional. Pilar transportasi perseroan pada pertengahan 2017 telah berhasil meluncurkan layanan pemesanan bus secara online melalui website dan aplikasi.
Layanan ini mempercepat proses pemesanan bus dengan fleksibilitas dan jaminan keamanan bertransaksi secara online.
Layanan online-booking ini juga dilengkapi dengan fitur untuk melengkapi kebutuhan perjalanan, antara lain snack, perlengkapan, sampai dengan tiket masuk objek wisata.
Perseroan berkomitmen untuk terus mengembangkan produk dan layanan untuk memberikan pengalaman yang terbaik bagi seluruh pelanggan.
Perseroan juga terus mendukung promosi Kementrian Pariwisata dengan co-branding Wonderful Indonesia untuk bersama mencapai target wisatawan mancanegara sebanyak 20 juta pada tahun 2019. Perseroan sangat optimistis terhadap peningkatan kinerja perseroan seiring dengan gerak industri pariwisata. Untuk tahun 2018, Perseroan menargetkan pertumbuhan sebesar 20%.