Bisnis.com, JAKARTA-Emiten yang bergerak di bidang bisnis Energi Baru Terbarukan (EBT) PT Terregra Asia Energy Tbk. (TGRA) membukukan lonjakan pendapatan sebesar 243,79% year-on-year (yoy) dan laba bersih sejumlah 452,26% yoy pada 2017.
Dalam laporan keuangan 2017 yang dikutip Minggu (1/4/2018), manajemen TGRA menyampaikan pendapatan pada tahun lalu sejumlah Rp37,92 miliar. Nilai itu melonjak 243,79% yoy dari sebelumnya Rp11,03 miliar.
Konsumen utama perseroan ialah Putra Star Investment Holding Pte. Ltd. dengan penjualan Rp12,53 miliar, Spectrum Resources Co.Ltd. Rp 9,26 miliar, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Rp9,06 miliar, dan Isnas Recources Sdn. Bhd. Rp4,27 miliar.
Beban pokok penjualan juga meningkat pesat menjadi Rp27,74 miliar dari sebelumnya Rp8,69 miliar. Laba kotor naik menjadi Rp10,17 miliar pada 2017 dibandingkan 2016 sebesar Rp2,34 miliar.
Pada 2017, perusahaan mendapatkan penghasilan pajak bersih sejumlah Rp380,66 juta dari sebelumnya beban Rp98,32 juta. Alhasil, laba tahun berjalan melonjak menuju Rp640,91 miliar dari 2016 sejumlah Rp164,28 juta.
Jumlah laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp857,94 juta. Raihan laba bersih itu melonjak 452,26% yoy dari sebelumnya Rp155,35 juta. Laba tahun berjalan per saham juga naik menjadi Rp0,34 dari 2016 senilai Rp0,07.
Nilai kas bersih untuk aktivitas operasi meningkat menuju Rp16,51 miliar dari sebelumnya Rp3,27 miliar. Posisi kas pada akhir 2017 sebesar Rp34,24 miliar dari 2016 senilai Rp5,36 miliar.
Liabilitas TGRA pada 2017 naik menjadi Rp30,45 miliar dari sebelumnya Rp21,41 miliar. Liabilitas jangka pendek meningkat menuju Rp22,38 miliar dari 2016 sebesar Rp17,76 miliar.
Ekuitas perseroan sejumlah Rp359,98 miliar dari sebelumnya Rp257,57 miliar. Total aset TGRA pada 2017 mencapai Rp390,43 miliar, naik dari 2016 sejumlah Rp278,98 miliar.
Corporate Secretary PT Terregra Asia Energy Christin Soewito mengungkapkan, prospek bisnis energi terbarukan di Indonesia sangat bagus, karena potensinya yang besar. Pada 2018, perusahaan akan memperluas ekspansi ke Indonesia Timur dan Australia.
“Target kapasitas terpasang di Indonesia Timur sekitar 500.000 KWH, sedangkan solar panel di Australia mencapai 10 MW. Ditargetkan Commercial Operation Date [COD] keduanya berlangsung pada tahun ini,” tuturnya melalui pesan singkat kepada Bisnis.com, pekan lalu.
Selain kedua proyek tersebut, TGRA sedang mengerjakan 11 proyek berkapasitas 492 MW yang mencakup 9 Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dan 2 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang tersebar di Sumatera Utara.
Ada 4 PLTMH yang ditargetkan selesai pada 2019, yakni Batang Toru 3 (10 MW), Sisira (9,8 MW), Raisan 1 (7 MW), Raisan 2 (7 MW).