Bisnis.com, JAKARTA–Emiten penyedia jasa pertambangan batu bara PT Samindo Resources Tbk (MYOH) menargetkan pendapatan pada 2018 bertumbuh 35,57% secara tahunan menjadi US$255 juta.
Ahmad Zaki Natsir, Investor Relation PT Samindo Resources Tbk., menyampaikan, pada 2018 perusahaan menargetkan pendapatan senilai US$255 juta seiring dengan perbaikan kinerja kontrak jasa pertambangan. Nilai itu meningkat 35,57% yoy dari realisasi tahun lalu sejumlah US$188,1 juta.
Dua mitra utama perusahaan ialah PT Kideco Jaya Agung dan Bayan Group. Di Kideco, perusahaan memberikan empat layanan, yakni pemindahan batuan penutup, produksi batu bara, pengangkutan batu bara, dan pemboran ekplorasi.
"Ini artinya seluruh segmen pendapatan perseroan akan mencatat pertumbuhan yang positif di tahun 2018," ujarnya dalam siaran pers, Rabu (21/3/2018).
Dalam operasional penambangan batu bara, MYOH mengandalkan empat anak usahanya, yakni PT SIMS Jaya Kaltim (pemindahan OB dan getting), PT Transindo Murni Perkasa (hauling), PT Samindo Utama Kaltim (hauling), dan PT Mintec Abadi (eksplorasi pengeboran).
Pada tahun ini, MYOH menargetkan volume pemindahan OB dari tambang Kideco bisa mencapai 48,5 juta bank meter kubik (bank cubic meter/BCM), sedangkan proyek Bayan diperkirakan sejumlah 5,8 juta BCM. Jumlah total sebesar 54,5 juta BCM, naik tipis 5,44% yoy
Baca Juga
Selain dari dua kontrak eksis, perseroan mengincar sejumlah kontrak operasional tambang baru. Saat ini, manajemen masih dalam tahap diskusi dengan 2--3 perusahaan tambang batu bara.
Kendati demikian, kinerja perusahaan masih memuaskan. Produksi untuk memindahkan lapisan tanah penutup (overburden removal/OB) mencapai 51,50 juta BCM.
Adapun, produksi batu bara sejumlah 10 juta ton. Produksi OB mencapai 107% dari target 2017 sejumlah 48 juta BCM, sedangkan getting mencapai target 100% sebesar 10 juta ton.