Bisnis.com, JAKARTA—Akan ada dua emiten baru penghuni Bursa Efek Indonesia pekan depan, yakni PT Sky Energy Tbk. dan PT Jaya Trishindo Tbk.
Berdasarkan pengumuman di laman Kustodian Sentral Efek Indonesia, PT Sky Energy Tbk. akan listing pada 28 Maret 2018, sedangkan PT Jaya Trishindo Tbk. pada 27 Maret 2018.
Masa penawaran umum Sky Energy masih berlangsung hingga hari ini, Rabu (21/3/2018), sedangkan masa penawaran umum Jaya Trishindo sudah berakhir kemarin, Selasa (20/3/2018).
Sky Energy yang terlebih dahulu mendaftar untuk penitipan kolektif di KSEI melepas saham sebanyak 203 juta dengan harga Rp400 per saham. Total penggalangan dana dari aksi initial public offering/ IPO ini mencapai Rp81,3 miliar.
Sementara itu, Jaya Trishindo melepas 250 juta unit saham dengan harga Rp110 per saham, setara 30,53% modal ditempatkan dan disetor setelah IPO ini.
Harga yang ditetapkan ini merupakan harga terendah yang ditawarkan perseroan saat penawaran awal atau bookbuilding, yang saat itu di kisaran Rp110 hingga Rp125 per saham.
Dengan demikian, perseroan akan meraup dana Rp27,5 miliar dari IPO ini. Namun, selain menerbitkan saham baru, perseroan juga menawarkan waran seri I sebanyak 125 juta setara 21,97% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor pada saat penyampaian pernyataan pendaftaran IPO.
Harga pelaksanaan waran ini adalah Rp400, yang mana setiap pemegang 2 saham baru perseroan berhak atas 1 waran yang bisa ditebus dengan 1 saham perseroan. Jangka waktu pelaksanaan waran ini adalah 3 tahun. Bila tereksekusi semua, perseroan berpotensi meraup dana Rp50 miliar.
Dengan tambahan dua emiten baru ini, tahun ini Bursa Efek Indonesia sudah akan memiliki 4 emiten baru. Sebelumnya, PT LCK Global Kedaton Tbk. dan PT Borneo Olah Sarana Sukses Tbk. sudah lebih dahulu listing.
Adapun, Jaya Trishindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa angkutan udara niaga tidak berjadwal, khususnya penyewaan helicopter. Sementara itu, Sky Energy bergerak di bidang pemasok peralatan listrik tenaga surya.