Bisnis.com, JAKARTA—Emiten batu bara PT Mitrabara Adiperdana Tbk., (MBAP) mengantongi laba bersih senilai US$58,63 juta pada 2017, melonjak 116,27% dari tahun sebelumnya sebesar US$21,11 juta.
Corporate Secretary PT Mitrabara Adiperdana Tbk., (MBAP) Chandra Lautan menyampaikan, membaiknya kinerja 2017 disebabkan dua faktor, yakni efisiensi operasional dan memanasnya harga batu bara global.
Di samping itu, perseroan memiliki produk batu bara yang premium dengan kategori kalori rendah dan kalori medium. Masing-masing kelas memiliki nilai 5.850 kilo kalori per kilo gram (Kcal/kg) dan 6.150 Kcal/kg.
“Jadi saat harga batu bara memanas ataupun rendah, kami tetap melakukan efisiensi operasional,” tuturnya, Rabu (7/3/2018).
Untuk memacu kinerja pada 2018, perusahaan berencana memperbesar kepemilikannya terhadap PT Duta Bara Utama (DBU). Awal Desember 2017, perusahaan baru membeli 13,33% saham DBU.
“Kalau kita lihat kinerja [DBU] bagus, kita akan tambah porsi kepemilikan kita tahun ini, tetapi bukan menjadi mayoritas,” ujarnya.
Baca Juga
Selain itu, MBAP juga mempertimbangkan untuk mengakuisisi sejumlah tambang batu bara. Namun, aksi akuisisi tambang baru diperkirakan belum akan terealisasi pada 2018, karena perusahaan masih berfokus memantapkan posisinya di DBU.
Pada perdagangan Rabu (6/3), saham MBAP turun 4,03% atau 150 poin menjadi Rp3.570. Saham berkapitalisasi pasar Rp5,52 triliun ini sudah masih meningkat 23,10% sepanjang 2018.