Bisnis.com, JAKARTA – Badai musim dingin yang diperkirakan terjadi hingga akhir Maret mendorong peningkatan permintaan gas alam. Dampaknya, harga mengalami kenaikan ke level tertinggi dalam 3 pekan.
John Borruso, Direktur Perdagangan Gas Alam di ConEdison Energy di Valhalla, New York menuturkan bahwa harga gas alam akan mengalami kenaikan seiring dengan kondisi badai musim dingin. Pasalnya, kondisi tersebut akan meningkatkan permintaan akan gas alam sebagai pemanas.
Di samping itu, penutupan reaktor nuklir Pilgrim Energy Inc. di Massachusetts dapat menambah kenaikan harga lantaran lebih banyak daya bakar gas yang diperlukan untuk memenuhi permintaan.
“Sebuah badai musim dingin yang akan menjatuhkan salju di timur laut AS akan mempengaruhi pasar gas alam,” kata Borruso, dilansir dari Bloomberg.
Borruso memperkirakan bahwa cuaca dingin tersebut akan berlangsung selama 11 hari ke depan.
“Bahkan semakin banyak volatilitas badai dan salju ini dapat memperpanjang musim dingin lebih jauh dari tanggal 31 Maret,” ujarnya.
Senada, Ahmed Farman, analis ekuitas Eropa di Jefferies Group LLC. menuturkan, harga gas alam naik lantaran cuaca dingin menimbulkan peningkatan permintaan.
Menurutnya, kondisi tersebut telah mendorong keuntungan yang tinggi kepada para utilitas. 6 utilitas terbesar di Inggris menghasilkan sekitar 19% lebih banyak volume penjualan gas pada Februari.
“Kami melihat pemasok independen sangat rentan terhadap kenaikan harga komoditas itu,” kata Farman.