Memasuki Musim Semi, Harga Gas Alam Anjlok
Bisnis.com, JAKARTA – Harga gas alam turun cukup tajam sepanjang bulan Februari lantaran faktor peralihan ke musim semi menyebabkan permintaan menjadi turun.
Terpantau, pada perdagangan Rabu (14/2/2018), harga gas alam kontrak pengiriman Maret 2018 di New York Merchantile Exchange (NYMEX) bergerak di kisaran US$2,598—US$2.617 per million British Thermal Unit (MMBtu).
Harga komoditas energi ini sempat menyentuh level terendah 2 bulan pada 12 Januari di US$2,55 MMBtu, padahal di akhir Januari sempat menyentuh level tertinggi dalam 1 tahun sebesar US$3,63 MMBtu.
Analis Asia Trade Point Futures (ATPF) Andri Hardianto mengatakan bahwa harga gas alam mengalami pelemahan akibat kondisi pergantian musim dingin ke siklus musim semi di Amerika, Eropa, dan negara 4 musim lainnya.
“Secara siklus periode musim semi, permintaan gas alam akan turun, sehingga mempengaruhi pelemahan harga,” papar Andri ketika dihubungi Bisnis, Rabu (14/2/2018).
Andri menambahkan, melemahnya harga gas alam juga dipengaruhi oleh turunnya harga minyak dunia akibat gejolak di Wall Street yang menyebabkan larinya pelaku pasar dari aset berisiko, termasuk komoditas, menyusul laporan industri yang menunjukkan berlanjutnya ekspansi persediaan minyak mentah dan bensin di AS.