Bisnis.com, JAKARTA— PT Kimia Farma (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan penjualan 5,33% secara year on year pada 2017.
Berdasarkan laporan keuangan 2017 yang dirilis, Senin (5/3/2018), Kimia Farma membukukan penjualan Rp6,12 triliun pada tahun lalu. Pencapaian tersebut tumbuh 5,33% dibandingkan dengan 2016 Rp5,81 triliun.
Menurut catatan emiten berkode saham KAEF tersebut, lini produk obat ethical atau obat resep masih mendominasi penjualan pada 2017 dengan kontribusi 51,0%. Persentase tersebut meningkat dari kontribusi periode 2016 sebesar 49,7%.
Pada 2017, terjadi penurunan kontribusi pendapatan di lini produk obat generik. Kategori tersebut menyumbangkan penjualan 20,3% pada tahun lalu atau turun dari periode sebelumnya 29,1%.
Pertumbuhan kontribusi pendapatan justru terjadi pada lini produk obat over the counter (OTC). Tercatat, jenis obat tersebut berkontribusi 19,0% pada 2017 atau lebih tinggi dari 2016 sebesar 12,4%.
Dengan demikian, KAEF mengantongi laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp326,78 miliar pada 2017. Jumlah tersebut tumbuh dibandingkan dengan 2016 Rp267,41 miliar.
Manajemen KAEF sebelumnya mengklaim keberhasilan dalam mengamankan laba bersih merupakan hasil efisiensi yang dilakukan terhadap produksi, distribusi, serta penjualan eceran.
Sementara itu, Direktur Utama Kimia Farma Honesti Basyir menargetkan 2018 pertumbuhan penjualan 10%-15% pada 2018. Salah satu faktor yang akan mendongkrak kinerja pada tahun ini yakni volume permintaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang kian meningkat.