Bisnis.com, JAKARTA — Emiten properti PT Intiland Development Tbk. (DILD) menargetkan belanja modal (capital expenditure/capex) di kisaran Rp2 triliun tahun ini, sedikit meningkat dibandingkan realisasi 2017 yang sebesar Rp1,9 triliun.
Direktur Manajemen Modal dan Investasi DILD Archied Notopradono mengatakan nilai tersebut masih merupakan estimasi awal. Realisasinya akan sangat bergantung pada kesiapan tiap proyek perseroan untuk mulai dikembangkan.
Tahun ini, perseroan masih fokus mengembangkan proyek-proyek eksisting yang selama ini sudah berjalan. Sebagian besar kebutuhan belanja modal adalah untuk menyelesaikan pembangunan proyek yang sudah dipasarkan.
DILD juga memiliki sejumlah proyek baru yang akan dibangun tahun ini, tapi masih ada proses perizinan yang masih harus dibereskan.
“Kami perhitungkan kebutuhan capex sekitar Rp2 triliun, tapi itu masih tergantung kesiapan proyeknya karena masalah market dan proses izin kadang tidak menentu. Angka yang kami siapkan kemungkinan masih bisa bergerak lagi,” tuturnya, Jumat (2/3/2018).
Archied menyatakan perseroan memiliki dua proyek apartemen baru yang hendak dikembangkan tahun ini, tapi dirinya masih menutupi identitas kedua proyek tersebut. Satu proyek berlokasi di Jakarta Selatan dan satu proyek lainnya di Surabaya. Kedua proyek tersebut menyasar segmen pasar menengah.
Menurutnya, fokus pengembangan perseroan masih di Jakarta dan Surabaya sebab pasar properti terbesar Indonesia masih ada di kedua kota tersebut. Selain itu, DILD masih memiliki cadangan lahan sekitar 2.000 hektare (ha) yang sebagian besar berlokasi di kedua kota itu.
Target belanja modal senilai Rp2 triliun hampir seluruhnya diperuntukkan bagi kebutuhan pengembangan proyek. Perseroan belum memiliki rencana untuk menambah cadangan lahan secara lebih agresif tahun ini.
Pembelian lahan tahun ini hanya untuk kebutuhan pembulatan di kawasan yang hendak dikembangkan segera.
Sementara itu, terkait proyek reklamasi Pulau H di pantai utara Jakarta, DILD mengaku belum memiliki rencana untuk memulainya. Perseroan memilih menahan diri sambil menunggu kepastian keputusan pemerintah tentang proyek tersebut.