Bisnis.com, JAKARTA— Perusahaan konstruksi pelat merah mengklaim arus kas perusahaan tidak terpengaruh moratorium pengerjaan proyek elevated yang ditetapkan oleh pemerintah pasca-serentetan kasus kecelakaan kerja.
Direktur Keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Harris Gunawan menyatakan bahwa moratorium tidak berpengaruh terhadap keuangan perusahaan. Pasalnya, kebijakan tersebut lebih menekankan kepada peninjauan ulang metode konstruksi.
Harris menjelaskan bahwa proyek-proyek yang dihentikan sementara untuk pekerjaan layang dan berat antara lain hanging scaffolding, balance centilever, dan lifting. Kontrakor harus mengajukan metode kerja dan sistem pengawasan kepada Komite Keselamatan Konstruksi.
Secara terpisah, Direktur Keuangan PT PP (Persero) Tbk. Agus Purbianto mengklaim untuk sementara moratorium belum berdampak terhadap perseroan. Hal tersebut mengingat jumlah portofolio proyek elevated relatif kecil bagi emiten berkode saham PTPP tersebut.
“Proyek elevated relatif kecil proporsinya sehingga bisa ditutupi oleh proyek existing yang lain,” jelasnya kepada Bisnis.com, Selasa (20/2/2018).
Agus mengatakan sejumlah pekerjaan elevated yang dimiliki perseroan antara lain tol Pandaan-Malang dan Menado-Bitung. Selain itu, pekerjaan jembatan Holtekamp, di Papua, tinggal menunggu izin untuk proses erection.
Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan Waskita Karya Shastia Hadiarti mengatakan perseroan tengah mengkaji dampak moratorium terhadap kinerja keuangan. Pasalnya, seluruh proyek pekerjaan konstruksi elevated akan dihentikan sementara.
“Selama menunggu masa moratorium tersebut selesai, kami akan terus meningkatkan dan memperbaiki seluruh aspek termasuk keamanan konstruksi dan keselamatan kerja,” imbuhnya.
Saat dihubungi Bisnis.com, Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Ahmad Bambang juga mengklaim arus kas kontraktor pelat merah tetap dalam status aman. Apalagi, sejumlah proyek lain yang dikerjakan tetap berjalan.
Ahmad belum bisa berkomentar lebih lanjut terkait rencana perombakan direksi BUMN konstruksi.
“Tunggu hasil komite. Peluang itu pasti ada,” ujarnya.