Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Batu Bara Rebound Pasca Dua Hari Tertekan

Harga batu bara berhasil membukukan rebound pada akhir perdagangan Rabu (7/2/2018), setelah tertekan di zona merah dua hari berturut-turut sebelumnya.

Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara berhasil membukukan rebound pada akhir perdagangan Rabu (7/2/2018), setelah tertekan di zona merah dua hari berturut-turut sebelumnya.

Pada perdagangan Rabu, harga batu bara untuk kontrak April 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, berakhir menguat 0,48% atau 0,40 poin di US$83,70/metrik ton.

Adapun pada perdagangan Selasa (6/2), harga batu bara kontrak April 2018 ditutup anjlok 2,34% atau 2 poin di level 83,30.

Berbanding terbalik dengan batu hitam, harga minyak mencatat penurunan terbesar dalam dua bulan terakhir pada perdagangan Rabu (7/2), karena rekor produksi minyak mentah dari wilayah AS memicu kekhawatiran bahwa persediaan akan meningkat.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret ditutup melemah 2,5% atau 1,60 poin di level US$61,79 per barel di New York Mercantile Exchange, level terendah dalam empat pekan.

Adapun minyak Brent untuk pengiriman April berakhir melemah 1,35 poin atau 2,02% di level US$65,51 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London, level terendah sejak akhir Desember.

Energy Information Administration (EIA) melaporkan output minyak mentah dari sumur di AS melonjak menjadi 10,25 juta barel per hari pekan lalu. Dengan produksi yang diperkirakan meningkat hingga akhir tahun ini, aliansi pemasok utama Saudi dan Rusia lainnya akan mendapat tekanan baru untuk mempertimbangkan kembali kesepakatan pembatasan produksi.

"Produksi naik cukup kuat. Masih ada beberapa keraguan di sisi penawaran dan apakah pertumbuhan serpihan AS akan mengalahkan permintaan kuat yang diharapkan tahun ini," ujar Nick Holmes, analis di Tortoise Capital Advisors LLC, seperti dikutip Bloomberg,

Penghitungan output dalam negeri AS mengindikasikan bahwa negara tersebut mungkin sudah setara dengan Arab Saudi, pemimpin produsen minyak dan pemimpin de facto terbesar OPEC, dan mendekati produksi Rusia.

Produksi minyak Saudi diperkirakan mencapai rata-rata 10 juta per hari bulan lalu dan Rusia memompa sekitar 10,98 juta per hari pada tahun 2017. Yang pasti, jumlahnya tidak dapat dibandingkan secara langsung karena melibatkan periode waktu yang berbeda.

Pergerakan harga batu bara kontrak April 2018 di bursa Rotterdam

Tanggal                                    

US$/MT

7 Februari

83,70

(+0,48%)

6 Februari

83,30

(-2,34%)

5 Februari

85,30

(-1,27%)

2 Februari

86,40

(+0,29%)

1 Februari

86,15

(-2,05%)

 

 

 

 

 

 

 

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro