Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Fluktuatif, IHSG Memerah di Akhir Sesi I

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menetap di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (8/2/2018).
Pengunjung mengambil gambar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (22/1)./JIBI-Dwi Prasetya
Pengunjung mengambil gambar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia Jakarta, Senin (22/1)./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menetap di zona merah pada akhir sesi I perdagangan hari ini, Kamis (8/2/2018).

IHSG turun 0,14% atau 9,26 poin ke level 6.525,60 di akhir sesi I, setelah dibuka dengan kenaikan 0,13% atau 8,76 poin di posisi 6.543,62. Adapun pada perdagangan Rabu (7/2), IHSG berakhir menguat 0,87% atau 56,33 poin di posisi 6.534,87.

Sepanjang perdagangan hari ini bergerak fluktuatif pada kisaran 6.519,09--6.548,75. Sebanyak 156 saham menguat, 170 saham melemah, dan 245 saham stagnan dari 571 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Lima dari sembilan indeks sektoral IHSG bergerak negatif dengan tekanan utama sektor konsumer (-0,69%), pertanian (-0,17%), dan perdagangan (-0,07%). Adapun empat sektor lainnya bergerak positif, dipimpin sektor industri dasar yang naik 0,11%.

Sementara itu, indeks saham lainnya di Asia Tenggara terlihat bergerak variatif siang ini, dengan indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,09%), indeks PSEi Filipina (-0,54%), indeks SE Thailand (+0,30%), dan indeks FTSE Malay KLCI (+0,17%).

Dilansir Bloomberg, bursa Asia berfluktuasi saat investor mencermati implikasi gejolak pasar baru-baru ini yang telah meningkatkan volatilitas.

Pada perdagangan Rabu (7/2), bursa AS berfluktuasi sepanjang sesi sebelum ditutup turun akibat aksi jual selama 15 menit terakhir perdagangan. Meskipun menurun, indeks Cboe Volatility tetap berada sekitar 40% di atas rata-ratanya sejak 1990.

“Aset berisiko akan terus berkinerja baik meski dengan volatilitas yang jauh lebih besar daripada yang pernah kita lihat di masa lampau,” ujar Steve Goldman, Kapstream Capital head and portfolio manager kepada Bloomberg TV.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro