Bisnis.com, JAKARTA – Harga batu bara terus tertekan hingga akhir perdagangan hari keempat berturut-turut, Kamis (1/2/2018).
Pada perdagangan Kamis, harga batu bara untuk kontrak Mei 2018, kontrak teraktif di bursa komoditas Rotterdam, ditutup anjlok 2,58% atau 2,25 poin di US$85,10/metrik ton.
Harga batu bara kontrak Mei 2018 telah melemah selama empat hari berturut-turut, sejak berakhir merosot 1,54% atau 1,40 poin di posisi 89,55. Adapun pada perdagangan Kamis (1/2), harga batu bara kontrak Mei 2018 berakhir melemah 1,30% atau 1,15 poin di level 87,35.
Sebelum mengalami pelemahan di hari keempat, harga batu bara kontrak Mei hanya berakhir stagnan pada perdagangan Jumat (26/1). Satu-satunya penguatan selama delapan hari terakhir tercatat pada perdagangan Kamis (25/1), ketika berakhir naik 0,72% di level 90,95.
Berbanding terbalik dengan batu hitam, harga minyak mentah ditutup menguat pada perdagangan Kamis (1/2), meredakan pesimisme dalam beberapa hari terakhir. Hal ini terjadi karena pelaku pasar meningkatkan prospek terhadap keseimbangan permintaan dan penawaran.
Minyak mentah West Texas Intermediate untuk pengiriman Maret berakhir menguat 1,7% atau 1,07 poin di level US$65,80 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan sekitar 12% di atas rata-rata 100 hari.
Adapun minyak Brent untuk pengiriman April ditutup melonjak 0,76 poin di level US$69,65 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah patokan global diperdagangkan lebih mahal US$ 4,10 dibandingkan WTI. Kontrak Brent bulan Maret berakhir Rabu.
Dilansir Bloomberg, Goldman Sachs Group Inc memperkirakan minyak mentah Brent mencapai US$82,50 dalam waktu enam bulan ke depan, dan mengatakan penyeimbangan kembali pasar minyak kemungkinan telah tercapai lebih awal dari perkiraan.
Salah satu tanda terkuat bahwa tren minyak mentah telah berubah adalah pola gerak harga kontrak berjangka. Semakin dekat kontrak berakhir, semakin tinggi harganya. Pola tersebut adalah tipikal saat permintaan meningkat dan persediaan menurun.
Harry Tchilinguirian, kepala analis pasar komoditas di BNP Paribas SA mengatakan sentimen investor tetap positif karena data ekonomi yang kuat dan pelemahan dolar.
"Semua ini, bila dikombinasikan dengan kurva futures, cenderung menjadi undangan terbuka untuk pergerakan positif harga minyak," ungkapnya, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (2/2/2018).
Pergerakan harga batu bara kontrak Mei 2018 di bursa Rotterdam
Tanggal | US$/MT |
1 Februari | 85,10 (-2,58%) |
31 Januari | 87,35 (-1,30%) |
30 Januari | 88,50 (-1,17%) |
29 Januari | 89,55 (-1,54%) |
26 Januari | 90,55 (+0%) |
Sumber: Bloomberg