Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan indeks saham acuan kawasan Eropa berakhir di zona negatif pada perdagangan Rabu (31/1/2018), terbebani aksi ambil untung investor di akhir bulan yang telah berkinerja kuat.
Indeks Stoxx 600 berakhir turun 0,2% di level terendahnya dalam lebih dari tiga pekan. Stoxx sekaligus mengalami penurunan hari ketiga berturut-turut.
Indeks acuan Eropa tersebut namun mampu mengakhiri Januari dengan kenaikan bulanan sebesar 2,1%. Kenaikan didorong optimisme seputar laporan keuangan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi. Keduanya mampu menutupi kegelisahan pasar obligasi dan kekhawatiran mengenai penguatan euro baru-baru ini.
“Kami mendapat kesan investor mencari dalih untuk mengambil jeda dan mengunci keuntungan mereka,” kata Andrea Tueni, kepala penjualan di Saxo Banque Paris, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (1/2/2018).
Pergerakan saham juga terbebani laporan keuangan, dengan hasil mengecewakan dari beberapa perusahaan besar.
Saham Ericsson merosot 9,2%, setelah produsen peralatan telekomunikasi tersebut melaporkan kerugian yang lebih besar daripada perkiraan serta mengatakan pasarnya di China akan terus menurun.
Saham Intrum Justitia turun 8,9% setelah melaporkan pendapatan dan laba kuartal keempat yang lebih kecil daripada ekspektasi.
Saham peritel fashion H&M turun 10,6% setelah laba kuartal keempat dan margin laba turun. H&M juga menyatakan akan membuka toko dengan jumlah jauh lebih sedikit pada 2018.
Pelemahan masih membayangi perusahaan outsourcing asal Inggris, Capita. Sahamnya anjlok 47% setelah perusahaan tersebut mencetuskan peringatan atas laba, mengumumkan rights issue, dan menangguhkan dividennya.
Meski demikian, investor tetap optimistis terhadap saham Eropa pada umumnya.
“Ini merupakan awal yang sangat kuat untuk tahun ini, dan dengan itu, pasar selalu dapat mengambil jeda. Namun tidak ada dari musim laporan keuangan sejauh ini yang tidak akan mendukung berlanjutnya pandangan konstruktif di pasar,” kata Britta Weidenbach, kepala ekuitas Eropa di Deutsche Asset Management.