Bisnis.com, JAKARTA – Saudi Aramco, perusahaan minyak milik negara Arab Saudi sedang mempertimbangkan untuk memasuki India sebagai upaya ekspansi di wilayah Asia.
Hal itu disampaikan oleh CEO Saudi Aramco Amin Nasser dalam wawancara dengan Nikkei Asia Review baru—baru ini.
“Saudi Aramco melihat investasi tambahan di China, dan India merupakan tujuan yang sangat penting yang kami pertimbangkan. Kami tengah berdiskusi dengan beberapa perusahaan,” kata Nasser, seperti dilansir Nikkei.
Asia merupakan pasar terpenting bagi Saudi Aramco. Di tengah permintaan minyak di negara maju mencapai puncaknya pada tahun 2000—an, kawasan ekonomi yang sedang berkembang memiliki selera yang besar untuk komoditas energi tersebut.
Pemerintah Arab Saudi dikabarkan berencana menjual sekitar 5% dari saham Aramco dengan harapan dapat mengumpulkan US$100 miliar atau lebih yang akan menjadi penawaran umum perdana saham/initial public offering (IPO).
Penawaran umum perdana ini diperkirakan akan menjadi rekor melebihi IPO Alibaba Group sebesar US$25 miliar dan Facebook sebanyak US$16 miliar.
“Saat ini, kami kami siap untuk daftar [IPO] pada paruh kedua di tahun ini,” lanjut Nasser.
Diketahui sebelumnya, pejabat Saudi mengatakan bahwa Saudi Aramco bakal merealisasikan pencatatan saham perdananya di satu atau lebih pasar luar negeri, seperti New York Stock Exhcange (NYSE), Hong Kong Exchange (HKEX), dan London Stock Exchange (LSE).