Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) lanjut melemah pada perdagangan pagi ini, Rabu (31/8/2018), menyusul laporan industri yang menunjukkan kenaikan pertama persediaan minyak mentah di AS sejak November.
Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2018 diperdagangkan di US$64,07 per barel pada pukul 4.38 pagi waktu setempat.
Pada perdagangan Selasa (30/8), WTI berakhir di US$64,50 per barel di New York Mercantile Exchange. Total volume yang diperdagangkan mencapai sekitar 7% di atas rata-rata 100 hari.
Adapun harga minyak Brent untuk pengiriman Maret 2018 ditutup turun 44 sen di US$69,02 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London. Minyak mentah acuan global tersebut diperdagangkan premium sebesar US$4,52 terhadap WTI, setelah mencapai premium terkecil sejak Agustus pada perdagangan Senin.
Dilansir Bloomberg, harga minyak di New York mengalami penurunan lebih lanjut setelah mengalami penurunan terbesar sejak awal Desember selama sesi perdagangan Selasa.
American Petroleum Institute (API) dikabarkan telah melaporkan peningkatan stok minyak mentah sebesar 3,23 juta barel pekan lalu. Jumlah persediaan mungkin naik 900.000 barel pekan lalu, menurut perkiraan median analis dalam survei Bloomberg. Penurunan pada pasar saham juga berdampak terhadap minyak mentah.
“Kenaikan stok minyak mentah cukup realistis. Entah pekan ini atau pekan depan, kita akan melihat peningkatan saat penyuling memasuki perawatan musiman,” ujar James Williams, presiden perusahaan riset energi WTRG Economics, seperti dikutip dari Bloomberg.
Laporan API juga mengungkapkan kenaikan stok bensin sebesar 2,69 juta barel pekan lalu. Ini akan menjadi kenaikan dua belas pekan berturut-turut jika data EIA (Energy Information Administration) mengonfirmasikannya. EIA akan merilis datanya pada hari ini waktu setempat.
Saat Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) berupaya mengurangi output, kekhawatiran bahwa produksi minyak mentah AS akan mencapai rekor barunya masih menghantui investor.
Namun, OPEC dan Rusia akan membiarkan harga minyak naik setinggi pasar bisa terima, menurut Gary Ross, kepala analisis minyak global di S&P Global Platts.
Meskipun stok minyak mentah telah turun selama 10 pekan berturut-turut, persediaan bensin telah meningkat sejak awal November. Para analis memperkirakan kenaikan lanjutan sebesar 2 juta barel untuk bensin pekan lalu.
Pada saat yang sama, produksi minyak mentah AS bisa mencapai 10 juta barel per hari setiap saat. Produksi mencapai 9,88 juta barel per hari pekan lalu, level tertinggi dalam data mingguan pemerintah sejak 1983.