Bisnis.com, JAKARTA - Mirae Asset Sekuritas Indonesia merevisi naik perkiraan pendapatan Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) menjadi sebesar 2,9% pada tahun 2018 dan 4,1% pada 2019 sejalan dengan harapan volume permintaan yang lebih baik.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mimi Halimin menjelaskan inflasi Desember tercatat 0.71% MoM (3.61% YoY), dengan inflasi bahan makanan +2.26% MoM (pertumbuhan MoM tertinggi selama 2017). Telur dan daging ayam ras (komoditas dalam kategori bahan makanan), dilaporkan mengalami kenaikan harga di Desember, memberikan kontribusi terhadap inflasi bulan tersebut.
Tingginya angka inflasi MoM pada bahan makanan sejalan dengan survei rata-rata harga pasar produk poultry di Jawa Barat. Survei tersebut mengungkapkan bahwa harga live-bird pada bulan Desember naik sekitar 14% MoM, mencapai harga tertinggi pada 2017 di IDR19,794/kg.
"Kami memperkirakan consumer purchasing intention akan mulai membaik pada 2018, sehingga meningkatkan demand produk poultry. Indeks keyakinan konsumen bulan Desember melonjak ke level tertinggi selama 2017 di 126.4, mencerminkan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi," dalam riset yang diterima Bisnis.com, Senin (22/1/2018)
Mirae merevisi naik perkiraan pendapatan FY18 dan FY19 pada Japfa Comfeed Indonesia (JPFA) masing-masing sebesar 2,9% dan 4,1% karena harapan volume permintaan yang lebih baik.
Sedangkan untuk preview FY17, MIrae memperkirakan JPFA akan membukukan pendapatan IDR29.0 tr (+7.2% YoY) dan laba bersih IDR1.1 tr di FY17 (-46.2% YoY karena kenaikan biaya bahan baku di 2017 vs 2016).
"Kami mempertahankan rekomendasi Trading Buy kami pada JPFA dengan TP yang lebih tinggi di IDR1,600 (sebelumnya: IDR1,585). Risiko terhadap rekomendasi kami mencakup intervensi pemerintah yang berdampak negatif pada sektor poultry, biaya yang lebih tinggi dari perkiraan, dan consumer purchasing intention yang lebih rendah dari perkiraan."