Bisnis.com, JAKARTA – PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) menganggarkan belanja modal sebesar Rp250 miliar untuk pengadaan empat buah kapal sepanjang tahun ini. Kapal tersebut akan digunakan untuk operasional bisnis jasa pandu dan tunda perusahaan tersebut.
Jasa pemanduan yaitu kegiatan membantu nakhoda sehingga aktivitas gerak kapal dapat dilakukan dengan aman, tertib, dan lancar. Jasa tunda yaitu aktivitas mendorong, menarik, atau menggandeng kapal yang akan bertambat atau melepas tambat dari dermaga.
Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia PT Jasa Armada Indonesia Tbk Herman Susilo mengungkapkan perseroan membutuhkan delapan kapal untuk bisnis jasa pandu dan tunda, namun tahun ini belanja modal didahulukan hanya untuk empat armada.
“Kami sudah propose capex [capital expenditure/belanja modal] sebesar Rp250 miliar dengan ukurannya sekitar 4.000 GT. Sekarang kami sedang menempuh proses pengadaannya,” kata Herman di Jakarta, Jumat (19/1).
Herman menyampaikan emiten dengan kode saham IPCM tersebut memang belum menggunakan seluruhnya dana hasil penawaran saham perdana (initial public offering/IPO)akhir tahun lalu. Selain penambahan infrastruktur, Jasa Armada menggunakan dana tersebut untuk memperluas pasar.
Sebagaimana diketahui, Jasa Armada merupakan anak usaha Pelindo II yang baru saja mencatatkan sahamnya di bursa pada 22 Desember 2017 lalu. Jasa Armada merupakan satu-satunya dari 17 anak usaha Pelindo II yang sudah listing di bursa saham.
Baca Juga
Jasa Armada bergerak pada bisnis Pemanduan dan Penundaan Kapal di Pelabuhan Milik Negara dan Terminal Swasta (TUKS), serta Terminal Khusus Lepas Pantai (Oil & Gas Ship to Ship/STS).
Sebagai perusahaan jasa pemanduan dan penundaan kapal, perseroan memiliki captive market di wilayah pelabuhan paling strategis di Indonesia, yaitu 12 pelabuhan yang dikelola IPC, dan para pelaku ekspor-impor maupun antarpulau yang berlokasi di wilayah operasional PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).