Bisnis.com,JAKARTA— Perusahaan kontraktor PT Totalindo Eka Persada Tbk. membukukan total nilai kontrak baru senilai Rp1,4 triliun pada awal tahun ini.
Direktur Totalindo Eka Persada Andre Chandra Biantoro mengungkapkan nilai kontrak proyek tersebut berasal dari dua proyek pemerintah yang digarap perseroan. Pertama, proyek rumah susun down payment (DP) Rp0, di Pondok Kelapa, Jakarta Timur dengan nilai kontrak yang didapat Rp600 miliar.
Proyek tersebut merupakan bentuk kerja sama operasi (KSO) antara Totalindo dan badan usaha milik daerah (BUMD) PD Pembangunan Sarana Jaya. Dalam proyek tersebut, emiten berkode saham TOPS itu menyertakan porsi 25%.
Kedua, TOPS berhasil mendapatkan kontrak pengerjaan transit oriented development (TOD) Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Andre mengatakan nilai kontrak proyek tersebut mencapai Rp900 milar.
Dengan demikian, sampai dengan memasuki pekan ketiga Januari 2018, TOPS membukukan kontrak baru dengan total Rp1,4 triliun.
“Kita banyak mengikuti beberapa tender untuk proyek pemerintah pada tahun ini,” ujarnya membalas pesan singkat Bisnis, Selasa (16/1/2018).
Dia mengatakan perseroan memasang target nilai kontrak baru dari proyek pemerintah sebesar Rp3 triliun pada 2018. Sementara itu, target nilai kontrak baru yang dibukukan pada tahun ini yakni senilai Rp4,2 triliun.
Adapun, berdasarkan Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum per 31 Desember 2017, TOPS telah menyerap seluruh dana yang dihimpun melalui aksi korporasi IPO. Total dana yang dihimpun yakni sebesar Rp499,11 miliar.
Dari jumlah tersebut, TOPS menggunakan untuk modal kerja dengan persentase sebesar 60% atau senilai Rp299,46 miliar dan 35% atau Rp174,69 miliar untuk pembayaran utang bank. Sisanya, perseroan menggunakan dana Rp24,95 miliar untuk keperluan belanja modal.
Menurut catatan Bisnis, kontraktor swasta tersebut menggelar IPO pada Juni 2017 dengan melepas 1,66 miliar lembar saham atau 24,99% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.