Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Yen Menguat, Indeks Topix Ditutup Melemah

Indeks Topix Jepang turun paling tajam dalam hampir dua pekan terakhir pada perdagangan Kamis (28/12/2017) karena bank dan produsen elektronik memimpin merosot setelah yen menguat terhadap dolar
Indeks Bursa Jepang/Reuters
Indeks Bursa Jepang/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Topix Jepang turun paling tajam dalam hampir dua pekan terakhir pada perdagangan Kamis (28/12/2017) karena bank dan produsen elektronik memimpin merosot setelah yen menguat terhadap dolar.

Indeks Topix ditutup melemah 0,59% atau 10,76 poin ke level 1.819,03, sedangkan indeks Nikkei 225 ditutup turun 0,56% atau 127,23 poin ke posisi 22.783,98.

Saham perbankan menjadi penghambat terbesar di Topix setelah imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun turun paling tajam sejak September pada hari Rabu, (27/12), yang menekan optimisme mengenai pemulihan pendapatan untuk saham keuangan.

Sementara itu, produsen elektronik memperpanjang pelemahan karena yen naik ke level tertinggi dalam lebih dari sepekan terakir. Perusahaan logam non-besi naik setelah harga tembaga di London menguat ke level tertinggi hampir empat tahun.

Volume perdagangan saham di indeks Topix cenderung tipis menjelang akhir tahun, hanya mencapai sekitar 38% di bawah rata-rata perdagangan 30 hari terakhir.

"Ada sejumlah aksi jual untuk menyesuaikan posisi menjelang liburan Tahun Baru dan penguatan yen membebani saham eksportir," kata Hideyuki Ishiguro, analis senior di Daiwa Securities Co, seperti dikutip Bloomberg.

Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah satu pekan di level 2,41% pada perdagangan Rabu karena perpanjangan durasi akhir bulan dan rebalancing akhir kuartal kedua mendukung hutang jangka panjang.

“Mengingat penurunan imbal hasil yang besar, optimisme mengenai pemulihan profitabilitas bisnis luar negeri para kreditur Jepang dapat dengan mudah pudar," kata Juichi Wako, analis senior senior Nomura Securities Co.

Indeks Topix telah meningkat sekitar 20% tahun ini dan menuju tahun terbaik sejak 2013, di tengah optimisme bahwa perusahaan Jepang akan mempertahankan laba yang solid.

Sementara itu, produksi industri (industrial output) Jepang meningkat 0,6% pada November 2017, lebih tinggi dari perkiraan, sejalan dengan meningkatnya permintaan dari luar negeri yang menopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Kementerian Perdagangan Jepang menyebutkan peningkatan terjadi didorong oleh besarnya produksi memory chip, peralatan untuk membuat semikonduktor, dan mesin-mesin besar untuk konstruksi.

Pemerintah Jepang meyakini perbaikan produksi industri akan terus terjadi. Di sisi lain, para ekonom menyatakan ketatnya pasar tenaga kerja dan terus naiknya upah buruh akan mendorong pertumbuhan konsumsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper