Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah menerbitkan surat utang negara (SUN) berdenominasi dolar Amerika Serikat atau global bond senilai US$4 miliar untuk kebijakan pre-funding guna menjamin ketersediaan anggaran pada awal tahun anggaran 2018. Nominal tersebut merupakan yang terbesar yang pernah diterbitkan seperti halnya penerbitan pada Januari 2014 dan 2015 silam.
Dalam keterangan resmi Direktorat Jenderal PPR, Selasa (5/12), penerbitan SUN terbagi dalam tiga seri yakni seri RI0123 senilai US$1,0 miliar untuk tenor 5 tahun, seri RI0128 senilai US$1,25 miliar untuk tenor 10 tahun dan seri RI0148 senilai US$1,75 miliar untuk tenor 30 tahun.
Penerbitan global bond kali ini juga mendapatkan peringkat investment grade dari tiga lembaga pemeringkat internasional utama. Di sisi lain, penerbitan global bond sengaja dilakukan pada pekan pertama Desember dengan memanfaatkan momentum sebelum adanya potensi kenaikan tingkat suku bunga the Fed.
Sementara itu, penerbitan bond kali ini juga merupakan penerbitan global bond pertama kalinya yang didaftarkan pada otoritas modal AS atau Securities and Exchange Commission (SEC), yaitu dengan format SEC-Registered Standalone.
Dengan adanya format SEC-Registered Standalone, hal itu akan memberikan kesempatan kepada pemerintah untuk dapat mengembangkan dan memperluas basis investor serta meningkatkan kepercayaan investor.
Di sisi lain, transaksi ini juga membuka kesempatan bagi Pemerintah untuk menyiapkan SEC-Registered Shelf, untuk akses pasar yang lebih efisien di masa yang akan datang. Adapun final pricing (yield) untuk tenor lima tahun sebesar 3%, tenor 10 tahun 3,55%, dan tenor 30 tahun sebesar 4,4%.
“Yield 3% untuk tenor lima tahun dan 4,4% untuk tenor 30 tahun merupakan terendah yang pernah diperoleh pemerintah untuk tenor-tenor tersebut.”
Adapun, Kemenkeu final orderbook mencapai lebih dari 120, 130 dan 150 investor untuk masing-masing tenor lima tahun, 10 tahun dan 30 tahun. Hal itu menunjukkan permintaan yang beragam dari berbagai wilayah dan jenis investor.
Untuk Joint Lead Managers dan Joint Bookrunners dalam transaksi ini adalah ANZ, Citigroup, Deutsche Bank, Goldman Sachs (Singapore) Pte dan PT Mandiri Securities, serta bertindak sebagai co-Managersadalah PT Bahana Sekuritas, PT. Danareksa Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.